BACA JUGA:Waduh! Penjual Knalpot Brong di Mukomuko Didatangi Polisi, Ada Apa?
Kemudian, diisi mauidzah hasanah oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Kegiatan tersebut diikuti warga dan pengurus NU Bantul, para kiai pesantren di Bantul, serta santri Pondok Pesantren Sunan Pandanaran.
’’Kegiatan doa bersama digelar untuk memohon pertolongan Allah bagi kemaslahatan NU dan Indonesia,’’ katanya.
Pada hari kedua 29 Januari digelar Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama. Acara itu menghadirkan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
PBNU juga akan menyelenggarakan Konferensi Besar (Konbes) NU di Hotel Melia Purosani, Jogjakarta
BACA JUGA:Waduh! Penjual Knalpot Brong di Mukomuko Didatangi Polisi, Ada Apa?
BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Usulkan Formasi PPPK Untuk THL Lulusan SMA
’’Kegiatan Konbes NU kali ini akan fokus membahas peraturan perkumpulan (perkum) yang mengatur dasar dan wewenang pembahasan dan penetapan hukum,’’ jelasnya.
Perkum yang akan dibahas, antara lain, soal pengelolaan fasilitas kesehatan. Kemudian, penyempurnaan perkum tentang permusyawaratan dan pengukuran kinerja.
Puncak Harlah Ke-101 NU dilaksanakan Rabu 31 Januari 2024 di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogjakarta, rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan pidato sambutan pada acara istighotsah di Pesantren Sunan Pandanaran kemarin siang.
Dia mengatakan, NU adalah kendaraan untuk satu perjuangan raksasa. Di mana perjuangan itu dari waktu ke waktu membutuhkan kekuatan yang semakin besar untuk menjalaninya.
Karena itu, Gus Yahya mengajak para kader muda NU, khususnya para santri untuk tidak menunda-nunda belajar tentang NU.
"Karena para santri ini semua pada saatnya nanti kan menjadi pemimpin-pemimpin NU," katanya. (**)