BACA JUGA:Satpol PP Sebut Bendera Parpol di Median Jalan Langgar Aturan
Si kakek berjanji akan menghalau makhluk menyeramkan ini masuk perkampungan saat akhir tahun.
Namun, semua warga kampung tidak percaya dan tetap memilih mengungsi sebelum malam ke pegunungan. Mereka mengungsi karena takut akan menjadi santapan Hewan Nian.
Malam harinya, Nian datang ke kampung warga. Namun sebelum memangsa ternak, Nian mendengar suara petasan dan melihat kobaran api yang sangat terang.
Saat didatangi, Nian melihat sang kakek berambut abu-abu yang mengenakan baju merah. Karena takut melihat warna itu, Nian pun akhirnya tidak berani maju dan memilih kabur.
BACA JUGA:Ini Dia Tugas dan Besaran Gaji PTPS Pemilu Serentak 2024, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Keesokan harinya, warga yang mengungsi kembali ke kampung dan sangat terkejut melihat kandang ternak mereka tidak mengalami kerusakan. Selain itu ternak mereka tidak ada satupun yang mati.
Mereka pun takjub dengan kemampuan si kakek berambut abu-abu yang dianggap sebagai malaikat karena mampu membantu mengusir Nian dari kampung mereka.
Kepada warga kampung, sang kakek berpesan ada tiga benda senjata yang bisa menjadi pengusir Nian yakni barang berwarna merah, cahaya terang, dan petasan.
Dari sinilah, muncul tradisi orang China untuk memasang benda-benda berwarna merah di sekitar rumah.
BACA JUGA:Gelontorkan Anggaran Rp 18,4 Miliar Untuk Kecamatan Pino Raya
Seperti menggantungkan lentera merah, serta menyalakan petasan, dan begadang untuk memantau kedatangan Nian.
Imlek Berawal dari Dinasti Shang
Meski dipercaya Tahun Baru Imlek atau Tahun Baru Cina mulai ada sekitar tahun 3.500 lalu. Namun hingga kini belum ada yang bisa memastika secara pasti kapan tahun permulaannya.
Namun sebagian masyarakat Tionghoa percaya bahwa Tahun Baru Imlek berasal dari Dinasti Shang yakni 1600-1046 Sebelum masehi (SM).
Berawal saat orang sedang menggelar upacara pengorbanan untuk menghormati dewa dan leluhur di awal atau akhir setiap tahun.