"Tahun lalu, kita sudah berlakukan KM212, yakni aturan internasional yang harus diterapkan.
Makanya supaya VIP ini diterapkan hal yang sama persis seperti di terminal kargo dan terminal penumpang.
Secara infratruktur, untuk memenuhi hal tersebut adalah fasilitas x-raynya," demikian Ngantimin.
Sementara itu, rencana penerbangan umrah langsung dari Bandara Fatmawati Soekarno menuju Jeddah Arab Saudi harus ditunda.
Hal tersebut dikarenakan terjadinya kendala dari maskapai.
Dikatahui, pesawat jenis Lion Air yang direnacakan akan mengangkut jemaah terjadi kerusakan, terutama dibagian pintunya.
Sehingga, jenis pesawat dengan tipe yang sama terpaksa harus di tari sementara.
Kepala Biro Pemerintahaan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setdaprov Bengkulu, Dr. Syarifuddin, M.Si, menuturkan
Keberangkatan Umrah langsung dari Bengkulu sudah disepakati di akhir tahun 2023 lalu,
Dilaksanakan pasca musim haji atau musim umrah 2024 di bulan Agustus atau September. Atau, setelah Haji pulang.
"Ini masih tahap pembicaraan. Kami bersama EGM Angkasa Pura dan para travel umrah yang berdomisili di Bengkulu,
Kanwil Kemenag, dan Dinas Perhubungan masih sama-sama mencari maskapai apa yang bisa terbang dari Bengkulu ke Saudi langsung," tutur Syarif.
Ditambahkan Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Provinsi Bengkulu, Dr. H. Intihan, M.H,
Pesawat yang direncanakan akan membawa jemaah umrah Bengkulu terkendala lepas pintunya.
Sehingga pesawat-pesawat dengan seri yang sama itu ditarik atau tidak bisa terbang.
"Sehingga ketersediaan pesawat ke Arab Saudi itu kurang.