Maka untuk sementara di pending dulu untuk kesiapan berikutnya," ungkap Intihan.
Sementara, untuk kesiapan dari Pemprov Bengkulu maupun pihak maskapai, sudah siap.
Bahkan ebberapa fasilitas, seperti ruang VIP dan X-ray, sudah disiapkan. Begitu pula dengan travel agennya.
"Hanya dari maskapai yang belum siap untuk mendatangkan pesawatnya untuk terbang langsung dari arab saudi ke Bengkulu," ujarnya.
Sebelumnya direncanakan, 2 Minggu sekali dilakukan penerbangan umrah dari Bengkulu ke Arab Suadi.
Dengan kapasitas penumpang minimal 200 orang untuk sekali pemberangkatan.
Namun, karena proses tersebut belum selesai. Maka untuk penerbangan umrah sementara, masih melalui bandara Jakarta maupun Medan.
"Kita sudah memiliki fravel umrah sudah 33 travel, 2 kantor pusat dan sisanya kantor cabang.
Pada prinsipnya, semua antusias untuk bisa penerbangan langsung dari Bengkulu ke Arab Saudi.
Lebih murah ongkosnya, karena ada pemangkasan jarak dan waktunya," tutupnya.
The Bengkulu Provincial Government (Pemprov) has prepared a budget of IDR 1.8 billion to purchase a dual-view X-Ray screening device.
Apart from being an asset belonging to the Bengkulu Provincial Government, the dual-view X-Ray will later function as a VIP terminal for international flights.
It is planned for the 2024 Hajj season, direct Umrah flights from Bengkulu, these facilities must be equipped. Because Hajj and Umrah flights are international flights and must use dual-view X-Ray.
So far, international flight facilities using the VIP Terminal at Fatmawati Soekarno Airport are still lacking.
Especially regarding X-Ray tools, which only use single-view X-Ray. Even then, the single-view X-Ray belonging to the Bengkulu Provincial Government is experiencing damage.
Assistant I to the Regional Secretariat of Bengkulu Province, Drs. Khairil Anwar, M.Si, said