Apalagi hingga saat ini curah hujan di Lebong masih terbilang cukup tinggi.
''Biasanya di musim penghujan kasus DBD ikut meningkat,'' tandas Kopli.
Kegiatan gotong royong itu juga dimaksudkan mengantisipasi terjadinya bencana.
BACA JUGA:Fokus Pilkada, Rehab Dua Tempat Pelelangan Ikan Batal di Seluma Batal, Ini Penjelasannya
Kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan, khususnya ke aliran sungai jelas sangat berisiko memicu bencana banjir.
Sampah yang menumpuk di sungai juga akan mencemari ekosistem.
Sebagai penunjang untuk mewujudkan kebersihan lingkungan, Kopli memastikan Pemkab Lebong akan terus memaksimalkan pelayanan pengangkutan sampah.
Mulai dari penambahan Tempat Penampungan Sementara (TPS), armada pengangkut sampah hingga tata kelola persampahan menjadi infrastruktur.
BACA JUGA:UPTD PPA Kekurangan SDM, Anggaran juga Minim
Terlebih di tahun 2024 ini Pemkab Lebong menargetkan harus bisa mendapatkan penghargaan Adipura.
''Dengan adanya kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan, mudah-mudahan tidak ada lagi sampah yang berserakan di tempat-tempat umum sehingga terwujud Kabupaten Lebong yang indah dan asri,'' jelas Kopli.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH ) Kabupaten Lebong, Indra Gunawan, S.Pi, M.Si memastikan pengelolaan persampahan mulai tahun ini akan berjalan lebih baik.
Teknisnya menggandeng pihak ketiga.
‘’Tetapi dengan adanya kegiatan gotong royong kebersihan lingkungan oleh masyarakat, jelas sangat membantu perwujudan Kabupaten Lebong bersih dan sehat,'' demikian Indra.