AMEN, KORANRB.ID - Memasuki Februari, curah hujan di Kabupaten Lebong masih terbilang tinggi.
Cuaca yang tidak menentu antara panas dan hujan yang terus silih berganti itu jelas sangat berpotensi memicu kenaikkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Jika tidak dilakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat, dikhawatirkan jumlah kasus DBD di Kabupaten Lebong tahun ini bisa melampaui jumlah kasus tahun 2023 yang menyerang 65 warga.
''Sejak Januari hingga masuk minggu pertama Februari ini sudah terjadi 5 kasus DBD,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong, Rachman, SKM, M.Si.
BACA JUGA:Pengamanan Pemilu, Polres Lebong Terjunkan 100 Personel Jaga TPS
Tidak dapat dipungkiri, selama musim penghujan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti, biang mata rantai penularan kasus DBD akan semakin meningkat.
''Kembali kami ingatkan agar masyarakat selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan serta jangan lupa menerapkan 3M plus,'' tutur Rachman.
Sebagai langkah pencegahan terhadap kasus DBD, Rachman pastikan akan terus menyosialisasikan gerakan perlawanan dengan menggalakkan program Menguras, Menutup dan Mengubur serta lainnya (3M Plus).
Termasuk di dalamnya membagikan abate kepada masyarakat secara berkala dan melakukan fogging ke titik yang sudah terjangkit.
Kepada masyarakat juga diimbau langsung membawa anggota keluarganya yang sakit ke Puskesmas atau RSUD.
“Apalagi yang sakitnya menunjukkan gejala menyerupai DBD supaya langkah pencegahan penularan bisa cepat dilakukan,'' ungkap Rachman.
Di sisi lain, ia juga meminta seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) proaktif dalam menekan kasus DBD. Yakni dengan menyosialisasikan gerakan 3M Plus secara langsung ke masyarakat.
Soalnya pencegahan merupakan langkah terbaik yang harus dilakukan sebagai upaya pencegahan menjangkitnya kasus DBD.
BACA JUGA:Potensi Ikan Air Tawar di Rejang Lebong Berkurang, Tebar 7.500 Bibit Nila