“Perlu diketahui Lebong merupakan salah satu dari tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu yang tercatat endemik kasus DBD,'' tutur Rachman.
Peran serta masyarakat juga sangat menentukan keberhasilan penanggulangan kasus DBD.
Justru itu masyarakat juga diimbau proaktif menjaga kebersihan rumah dan lingkungan agar tidak menjadi korban DBD.
Kendalanya meski sosialisasi terus dilakukan, tidak sedikit masyarakat yang masih bersikap acuh.
BACA JUGA:Datangi Desa Kungkai Baru, BBPBL Lampung Verifikasi Usulan 100 Ribu Benih Ikan
Namun dari semua kasus sepanjang tahun 2023 dan Februari ini, tidak ada korban yang sampai meninggal dunia.
Sebagai langkah pencegahan penularan pihaknya telah melakukan fogging atau pengasapan di lingkungan yang sudah jatuh korban.
“Itu kami lakukan sebagai upaya memutus mata rantai berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti yang menjadi perantara DBD,'' ungkap Rachman.
Diketahui, untuk kasus tahun 2023 kasus DBD terjadi di seluruh kecamatan.
BACA JUGA:Disergap Polisi, Puluhan Penjudi Sabung Ayam Kocar-kacir
Namun paling banyak menyerang warga di 4 kecamatan.
Masing-masing Kecamatan Lebong Selatan, Kecamatan Amen, Kecamatan Lebong Utara dan Kecamatan Lebong Sakti.
Terpisah, Bupati Lebong, Kopli Ansori mengimbau masyarakat mulai tahun ini kembali menghidupkan serta memaksimalkan kegiatan bakti sosial (baksos) atau gotong rotong kebersihan lingkungan.
Dimintanya setiap camat, lurah dan kepala desa menjadwalkan kegiatan itu secara rutin.
BACA JUGA:Disergap Polisi, Puluhan Penjudi Sabung Ayam Kocar-kacir
Pentingnya kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan tidak lain sebagai bentuk upaya menuju pola hidup sehat.