MUKOMUKO, KORANRB.ID – Petani di Kecamatan XlV Koto Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu mengeluhkan pasokan air irigasi ke lahan persawahan yang tak maksimal. Namun terhitung Sabtu 10 Februari 2024 sudah kembali normal.
Disampaikan Kepala UPTD Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko Debi, sebelumnya memang sempat terjadi kendala pasokan air irigasi BP8 kiri. Penyebabnya faktor cuaca.
BACA JUGA:Potensi Ekspor, Daya Saing Obat Tradisional Ditingkatkan
BACA JUGA:2 Dugaan Pelanggaran Kampanye Berpotensi Pidana
"Saat ini sudah berjalan normal. Tidak ada masalah air irigasi ke sawah petani saat masa tanam padi ini. Hanya saja membutuhkan waktu hampir satu hari untuk pasokan air irigasi sampai ke saluran BP8 Kiri," katanya.
Dijelaskan Debi, musim tanam (MT) 1 ini dilakukan serentak petani di wilayah persawahan Kecamatan Lubuk Pinang dan Kecamatan XIV Koto.
Maka ketika dilakukan penguranganan debit air karena derasnya hujan di hulu, maka akan memperlambat air irigasi mencapai kawasan persawahan di Kecamatan XIV Koto.
Pengurangan debit air masuk ke dalam saluran irigasi merupakan langkah antisipasi agar tanggul tidak jebol karena derasnya air.
"Kalau hujan lebat, maka pasoka air akan kita kurangi di Malam hari. Besoknya kita buka lagi. Air irigasi dari Bendung Air Manjunto ke wilayah XIV Koto kurang lebih membutuhkan 9 jam," jelas Debi.
Jadi menurutnya tidak ada masalah. Petani tak perlu khawatir sawah tak terairi. Memang kerap terjadi, tidak berlangsung lama.
Selain itu masyarakat juga diminta untuk melakukan perawatan bersama membersihkan saluran irigasi tersier dan kuarter di wilayah kerja P3A masing-masing.
“Kami sudah melakukan penulusuran tidak ada pemasalahan lagi, hanya saja memang diperlukan gotong royong oleh petani. Dengan demikian air irigasi semakin lancar,’’ sebutnya.
BACA JUGA:Gotong Royong Bentuk Rasa Solidaritas
Menurut Debi, irigasi Bendung Air Manjuto sudah tua, sehingga membutuhkan perhatian yang lebih. Disinilah pentingnya kepedulian masyarakat bersama-sama menjaga.
Sebelumnya Yondri warga Desa Lubuk Sanai Kecamatan XIV Koto mengkhatirkan pasokan air irigasi yang nyaris tidak masuk ke lahan persawahan yang dimiliki.