KORANRB.ID – PT PLN (Persero) memastikan sistem kelistrikan nasional berada dalam kondisi aman saat perhelatan pemilihan umum (pemilu).
BUMN itu juga menetapkan masa siaga pemilu selama delapan hari, sejak Minggu (11/2) sampai Minggu (18/2), dengan membentuk 1.853 posko siaga dan mengerahkan 81.591 personel siaga di seluruh daerah di tanah air.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, pasokan listrik di seluruh sistem kelistrikan selama masa siaga pemilu dipastikan siap.
Perusahaan listrik milik negara tersebut memproyeksikan, pada hari H pemilu (14/2), beban puncak mencapai 36.643 megawatt (mw) dan daya mampu pasok sebesar 57.543 mw.
’’PLN akan fokus mengamankan pasokan listrik untuk kelancaran Pemilu 2024. Kami ingin pastikan seluruh masyarakat bisa memilih dengan tenang di TPS masing-masing,’’ ujar Darmawan di Jakarta, Selasa 13 Februari 2024.
BACA JUGA:Jumlah Daerah Gelar Pemungutan Suara Susulan Berpotensi Bertambah, Baca Lengkapnya di Sini
Dalam rangka siaga Pemilu 2024, perseroan telah mendata lokasi-lokasi strategis dan pasokannya.
Selanjutnya, PLN melakukan inspeksi dan pemeliharaan untuk memastikan instalasinya dalam kondisi normal dan menjaga keandalan pasokan.
’’Selama masa siaga, PLN tidak melakukan pemadaman terencana, kecuali emergency.
PLN juga telah membuat prosedur pengamanan pasokan serta berkoordinasi dengan pihak pengamanan,’’ katanya.
Untuk menjaga keandalan pasokan, PLN akan menyiagakan 130 tim pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) dengan total 1.040 personel.
Peralatan pendukung juga akan disiagakan.
Yaitu, 1.731 unit genset, 1.091 unit gardu bergerak (UGB), 116 unit kabel bergerak (UKB), 735 unit uninterruptible power supply (UPS), dan 395 unit crane.
BACA JUGA:103.832 Surat Suara Rusak Dimusnahkan, Terbanyak DPD RI, Ini Rinciannya
Sebagai pendukung operasional, PLN juga menyiapkan 3.756 unit mobil dan 3.318 unit motor.