JAKARTA, KORANRB.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyerahkan bantuan pangan beras dalam kunjungan kerja ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, kemarin (23/2).
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memastikan bahwa KPM (keluarga penerima manfaat) yang masuk daftar penerima bantuan telah menerima bantuan beras 10 kilogram untuk Januari dan Februari.
”Nanti (bantuan pangan beras) dilanjutkan Maret, April, Mei, Juni. Siapa yang tidak setuju tunjuk jari?” ujarnya.
Menurut dia, pemerintah akan terus mengevaluasi kondisi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk kelanjutan program bantuan pangan tersebut.
BACA JUGA: Calon Jemaah Haji di Kota Bengkulu Berjumlah 333 Orang, Latihan Manasik Dimulai
Bahkan tak hanya sampai Juni. Tapi juga bulan-bulan berikutnya.
”Nanti kalau APBN kita lihat agak longgar, bisa dilanjutkan lagi setelah Juni.
Setuju, Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak?” katanya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, kenaikan harga beras berpotensi mendongkrak inflasi volatile food (komponen bergejolak).
BACA JUGA:Koalisi Perubahan Siap Dukung Hak Angket
”Kita harus waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7 persen year to date hingga 21 Februari telah mencapai harga rata-rata Rp 15.175 per kg,” ujarnya pada konferensi pers APBN Kita di Jakarta (22/2).
Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, menyebutkan, selain beras, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga.
Misalnya, bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen, daging ayam 2,2 persen, dan telur ayam 3,9 persen.
Menurut dia, kenaikan harga yang terjadi jelang Ramadan dan Idul Fitri ini perlu segera distabilkan.
BACA JUGA: Banjir Berakibat Kerugian Ratusan Juta, Polres Kaur Peduli Korban