"Dari Rp17,4 triliun menjadi Rp22 triliun. Ini luar biasa," ucapnya.
Semakin tingginya target tersebut, dikatakan Supran merupakan tantangan dan tugas dari Pemerintah Provinsi Bengkulu, untuk mencapai angka tersebut.
"Artinya ini merupakan tugas dan tantangan kita juga, bagaimana kita mengusahakan untuk mencapai target itu," tuturnya.
Ia juga membeberkan, peluang investasi di tahun 2024 ini masih relatif sama seperti di tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Dapat Tambahan Kuota, 206 Calon Jemaah Haji Bengkulu Utara Lunasi BPIH
Yakni masih di sektor perkebunan dan makanan.
Hal tersebut menurutnya yang harus gencar di sosialisasikan.
Agar para pelaku usaha dapat menyampaikan laporan.
"Kita minta kepatuhan dari pelaku usaha untuk menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal itu per triwulan sementara usaha kecil itu per semester.
BACA JUGA:Ini Fokus Pengembangan Sektor Pertanian di Kepahiang 2024
Kepatuhan itu yang kita minta kepada pelaku usaha," ujarnya.
Bagi para pelaku usaha yang mendapat kendala di pelaporan tersebut, maka Supran meminta untuk disampaikan ke DPMPTSP.
"Baik ke kabupaten maupun Provinsi dan kota. Kita siap memfasilitasi BKPM itu," demikian Supran.
Supran juga menegaskan, untuk mencapai target investasi di 2024 yang akan dilakukan tidak harus baru.
BACA JUGA:360 Ton Beras Mulai Disalurkan ke Warga Bengkulu Utara, untuk Bulan Maret Ini Penjelasannya
Namun, juga akan melakukan pengembangan investasi yang ada.