Termasuk dalam pengembangan pihak usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar tidak stuck diposisi saat ini.
"Mungkin awalnya Rp1 miliar, lalu tahun ini ada lagi tambahannya.
Sehingga ada penambahan terus. Disamping, kita harap goethermal yang ada di Hululais Lebong itu bisa bergerak sehingga bisa langsung ada kolaborasi dengan PLN dan pengembangan investasi lainnya," jelas Supran.
BACA JUGA:Ini Daftar Rumah Ibadah di Kepahiang Penerima Buku dari Perpustakaan Provinsi
Ditambahkannya, untuk menjalankan investasi itu tidak langsung menguntungkan melainkan ada yang masih dikaji dulu.
Seperti diketahui, yang sudah dilirik oleh Investor Korea beberapa waktu lalu, maupun pembangunan Rumah Sakit internasional yang dilirik investor Malaysia.
"Harapan kita bisa direalisasikan. Karena kita butuh investor itu," ujarnya.
Dari sisi investor, dijelaskan Supran juga memerlukan kenyamanan dan keuntungan.
BACA JUGA:Jabatan Kades jadi 8 Tahun, Pilkades Serentak di Kepahiang Butuh Rp2,5 Miliar
Sementara itu masing-masing daerah juga berlomba untuk menarik investor tersebut.
Maka dari itu pihaknya akan membuka karpet merah untuk seluruh investor yang berminat untuk melakukan investasi di Bengkulu.
"Maka dari sisi perizinan lebih dipermudah dan dikembangkan sesuai aturan.
Lalu kepastian hukumnya, dan lain-lain," tutupnya.
BACA JUGA:Bersedia Mendampingi, DLH Seluma Mengaku Belum Terima Salinan Uji Lab Limbah PT AIP
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, S.IP, M.AP, menyampaikan dalam pengembangan investasi tersebut juga diperlukan hilirisasi.
Seperti halnya industri sawit yang menurutnya tidak hanya bisa dijual dalam bentuk crude palm oil (CPO) saja.