Bantuan yang bakal diberikan kepada 4 keluarga korban bencana banjir tersebut berupa uang yang nantinya akan dikirimkan langsung melalui rekening.
"Pihak Kemensos RI siap menyalurkan bantuan kepada keempat korban bencana alam," demikian Efredy.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan Hen Yepi S.Pi mengatakan, proses pencarian tiga korban hanyut yang belum ditemukan sudah dihentikan sejak Selasa, 27 Februari 2024 lalu.
Menurut Hen, proses pencarian oleh Tim Gabungan tersebut harus dihentikan sesuai prosedur. Karena menurut aturan Badan Penanggulangan Bencana Daerah masa pencarian korban maksimal 7 hari.
Kendati demikian, penghentian pencarian korban itu sambung Hen bukan karena faktor lain.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan juga Basarnas serta tim lainnya akan siap turun apabila ada tanda-tanda korban ditemukan. "Tim siap turun kalau nanti ada penemuan atau tanda-tanda korban," kata Hen.
Hanya saja untuk saat ini tim gabungan pencarian korban tengah beristirahat.
Sebab dari penelusuran tim gabungan di sepanjang Sungai Kedurang, hingga muara belum ada tanda-tanda munculnya korban.
"Kami akan standby, kami juga koordinasi dengan keluarga para korban," ujar Hen.
BACA JUGA:Siswa “Didongkrak” Akhirnya Dicoret dari PDSS, Dewan Minta Polisi Segera Proses!
BACA JUGA:Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu, Pelaku Bisa Dijerat Pasal Berlapis
Sekadar mengingatkan, sebelumnya empat orang warga di Kecamatan Kedurang hanyut akibat terseret arus Sungai Kedurang pada, Rabu 21 Februari 2024 pukul 14.35 WIB.
Sementara, sampai saat ini masih ada 3 korban lagi yang masih belum kunjung ditemukan. Ketiganya yakni, Marsanaini (51) warga Desa Keban Agung II.
Kemudian, Musdiana (42) warga Desa Tanjung Negara dan satu lagi Ahdawati (76) warga Desa Durian Sebatang, semuanya berasal dari Kecamatan Kedurang.
Sedangkan, untuk korban yang telah ditemukan baru 1 orang yakni, Sunaidah (51) yang merupakan istri dari Kades Tanjung Negara Kecamatan Kedurang.