Bagaimana tidak, hujan deras yang melanda mengakibatkan bencana terjadi di beberapa wilayah Kaur. Bahkan berakibat jatuhnya 2 korban jiwa serta kerugian materi akibat bencana tersebut mencapai ratusan juta rupiah.
Di Kecamatan Kinal salah satunya, 10 orang petani mengaku mengalami kerugian hingga Rp 61 juta. Petani yang merugi tersebut diketahui menanam cabai, jagung dan juga pala.
Mereka mengaku pasti mengalami gagal panen karena lahan pertanian mereka rata akibat di sapu banjir beberapa waktu yang lalu.
"Saat banjir beberapa waktu yang lalu ratusan warga terdampak, dan kerugian mencapai ratusan juta," sampai Yanto.
Selain menyebabkan kerugian materi, pada saat bencana alam tersebut 2 warga Kaur meninggal dunia akibat hanyut terbawa banjir dan juga tertimbun longsor.
Atas kejadian ini, Yanto mengimbau kepada masyarakat Kaur pada saat hujan deras melanda supaya lebih waspada.
Apalagi beberapa hari terakhir hujan masih melanda Kaur, meskipun tidak deras dan lama seperti yang menyebabkan kejadian banjir dan longsor beberapa waktu yang lalu.
"Tetap waspada, terutama yang tinggal di dekat sungai dan juga di area perbukitan," tukasnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu memperkirakan Kabupaten Kaur akan dirundung hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tiga hari kedepan.
Seperti disampaikan Prakirawan BMKG Bengkulu Winda Ayu Kusumawati.
"Untuk wilayah kaur, hasil pengecekan kita diperkirakan hujan akan terus turun tiga hari kedepan dengan intensitas rendah hingga sedang di siang sampai malam hari," terangnya saat dihubungi RB melalui Whats App.
Dia mengungkapkan, hampir seluruh wilayah di Provinsi Bengkulu saat ini sedang memasuki musim penghujan. Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat yang dekat dengan kawasan laut, sungai, serta pegunungan agar tetap waspada akan terjadinya bencana baik banjir maupun tanah longsor.
"Karena cuaca sedang buruk, diminta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Apalagi saat sedang hujan," pesan Ayu.