Suatu ketika Raja Mesir mengajak Nabi Yusuf berbicara dengan menggunakan 70 bahasa dan Nabi Yusuf pun mampu mengimbanginya dengan tata bahasa yang baik.
Hal ini membuat raja semakin takjub dan bangga dengan kemampuan Nabi Yusuf yang terbilang masih muda.
Pada saat musim paceklik melanda Mesir dan juga negeri Syam. Nabi Ya’qus AS mengetahui bahwa dimesir terdapat banyak bahan makanan.
BACA JUGA:Wajib Dicoba! Ini 5 Ide Usaha penghasil Cuan di Bulan Ramadhan
Nabi Ya’qub mengutus anak-anaknya kecuali Benyamin untuk menemui petugas penanggung jawab produksi dan pengolah makanan dan meminta izin untuk membelinya.
Sesampainya di Mesir, mereka menyampaikan kedatangan mereka dan tanpa mengenali Nabi Yusuf sedikitpun.
Sedangkan Nabi Yusuf mengenali mereka dan ia mencari keberadaan saudaranya Benyamin yang ternyata tidak ikut.
Nabi yusuf pun mencari akal agar bisa bertemu dengan Benyamin. Ia memintah bukti surat kenabian ayahnya dan membawa bawa Benyamin ke Mesir.
Sebagai jaminannya mereka juga harus meninggalkan salah satu dari mereka dan mereka pun menyetujuinya.
BACA JUGA:Berikut Larangan dan Anjuran Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan
Singkat cerita, mereka pun kembalik ke Mesir membawa Benyamin dan surat kenabian dari ayahnya.
Kemudian Nabi Yusuf menjebak dengan memasukkan penakar gandum dikarungnya Benyamin.
Saat Benyamin dituduh bersalah, Nabi Yusif meminta hukuman ke Benyamin untuk menjadi budak selama 1 tahun di Mesir.
Setelah saudara-saudaranya pergi, disitulah Nabi Yusuf bercerita bahwa dia adalah saudara kandungnya yaitu Nabi Yusuf.
Mereka pun berpelukan dan merasa sangam bahagia. Kemudian Benyamin mencerikan bawahwa ayahnya sangat sedih dan selalu menangis setelah kehilangan Nabi Yusuf hingga matanya buta.
BACA JUGA:Menentukan Awal Ramadhan dengan Hisab dan Rukyat, Ini Perbedaan Keduanya