BACA JUGA:Marhaban Ya Ramadan, Senin Gubernur Bengkulu Mulai Puasa, 3 Kepala Daerah Tunggu Pemerintah
”SIC terbangun sebelum pesawat mulai turun (landing di Kendari, Red),” ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam laporannya dikutip Sabtu 9 Maret 2024.
Namun, menara pengatur lalu lintas pesawat/air traffic control (ATC) di Bandara Kendari memberi tahu bahwa kondisi cuaca sedang kurang baik dan bandara belum buka.
Karena itu, pesawat melakukan holding sekitar 30 menit di Waypoint ESGIX yang terletak 14 Nm dari bandara pada bearing 260. Pesawat akhirnya mendarat di Kendari pada pukul 07.48 waktu setempat.
Selama masa transit ini, pilot dan kopilot diketahui menyantap mi instan di kokpit. Setelah penurunan penumpang, pesawat bersiap kembali ke Jakarta dengan membawa 153 penumpang.
BACA JUGA:Pembangunan Masih Kurang, Gusnan Beri Sinyal Maju Pilkada 2024
Saat pesawat mulai bergerak untuk terbang, pilot dan kopilot menggunakan headset untuk memantau komunikasi radio pengatur lalu lintas.
Pengeras suara kokpit menyala dengan volume minimal.
Pesawat akhirnya take off pada pukul 08.05 waktu setempat.
Dalam penerbangan ini, pilot bertindak sebagai pilot pemantau dan kopilot sebagai pilot terbang (PF).
BACA JUGA:3 Partai Protes Penghitungan Ulang Suara di Bengkulu Tengah
Kemudian, saat pesawat sudah berada di ketinggian 22.000 kaki, komunikasi penerbangan beralih dari ATC Kendari ke ATC Makassar.
Pesawat terus menanjak hingga ketinggian jelajah 36.000 kaki.
Setengah jam kemudian, setelah mempertahankan ketinggian jelajah, kedua pilot melepas headset dan volume pengeras suara kokpit ditingkatkan.
Lalu, pilot meminta izin istirahat kepada kopilot.
BACA JUGA:Minggu, KPU Bengkulu Tengah Gelar Penghitungan Ulang Suara Pileg DPRD