Berikut beberapa hadis terkait salat tarawih di bulan suci Ramadan.
"Dari Abi Hurairah radliyallahu 'anh Rasulullah gemar menghidupkan bulan Ramadan dengan anjuran yang tidak keras. Beliau berkata: Barang siapa yang melakukan ibadah (salat tarawih) di bulan Ramadan hanya karena iman dan mengharapkan rida dari Allah, maka baginya diampuni dosa-dosanya yang telah lewat,” (HR Muslim).
Mengenai hadis ini, para ulama sepakat jika hadis di atas mengacu pada makna salat tarawih.
BACA JUGA:Penetapan Tsk Penc*b*l*n Anak Usia 3 Tahun, Polisi Dalami Hal Ini
Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah menganjurkan qiyam (salat) Ramadan kepada mereka (para sahabat), tanpa perintah wajib."
Beliau bersabda, "Barang siapa mengerjakan qiyam (salat) Ramadan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu," (H.R. al-Bukhari dan Muslim).
Berikut Tata Cara Salat Tarawih
Pertama: Niat
1. Niat Salat Tarawih untuk Imam
Usholli Sunnat-Tarawihi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Imaman/Makmuman Lillahi Ta’ala. "Aku niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat menjadi imam/makmum karena Allah Taala."
BACA JUGA:Imbalan Match Fixing Liga 3 Capai Rp18 Juta, 4 Ditetapkan jadi Tersangka, Ini Kata Kapolresta
Jika melaksanakan salat sendiri, bacaan niannya adalah Usholli Sunnatan Tarawihi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.
"Aku niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala"
Kedua, setelah niat dengan dibarengi takbiratul ihram.
Ketiga, baca Alfatihah rakaat pertama dan rakaat kedua.
BACA JUGA:Pelaku Industri Otomotif Manfaatkan Momen Lebaran, Optimistis Ada kenaikan Penjualan