Menurut Kusmito, jika tidak segera diselesaikan, maka akan banyak pihak yang terganggu, termasuk anak yang sedang melakukan proses belajar mengajar.
BACA JUGA:Unit Pesawat Minim di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Jalur Penerbangan Terkendala
BACA JUGA:100 Paket Bansos Kapolda Bengkulu, Warga Kepahiang Ramai Ucapkan Terima Kasih
Bahkan jika berlarut tidak segera dituntaskan, bisa saja berimbas kepada peserta didik di SDN 1 Kota Bengkulu.
“Intinya kita meminta semua pihak untuk untuk cepat menyelesaikan permasalahan ini.
Sebab kalau berlarut anak akan menjadi imbas, jika anak menjadi imbas maka Komnas Anak akan bergerak,” jelas kusmito.
Diberitakan sebelumnya, 14 Maret 2024, gerbang SDN 1 Kota Bengkulu disegel.
Terpampang pula spanduk di pagar bertuliskan “Mulai tanggal 14 Maret 2024 seluruh murid SDN 1 Kota Bengkulu belajar di rumah untuk sementara hingga kita mendapat titik terang terhadap permasalahan SDN 1 Kota Bengkulu. (Kembalikan Pak Erzon dan lengserkan Ibu Ovrina).
Penjaga SDN 1 Kota Bengkulu, Hasdi mengungkapkan, penyegelan itu diduga dilakukan oleh para wali murid.
Pasalnya, wali murid menganggap SDN 1 Kota Bengkulu tidak kondusif semenjak guru bernama Erzon dipindahkan.
Dijelaskan Hasdi, kronologi penyegelan yang dilakukan wali murid, sekitar pukul 06.00 WIB.
Saat itu Hasdi keluar dan ingin mematikan lampu gerbang yang menjadi rutinitas dia setiap hari.
Setelah mematiakan lampu dan membuka kunci pagar Hasdi naik ke atas dan membuka seluruh ruangan kelas.
Kemudian, sekitar pukul 06.30 WIB, Hasdi melihat gerbang terkunci dengan spanduk yang terpasang.
Hasdi tak tinggal diam, dia berinisiatif mengambil palu serta gergaji untuk memotong rantai dan mengahancurkan gembok, hingga siswa-siswi tiba pada pukul 06.50 WIB.
“Pada pukul 06.30 WIB saya lihat gerbang sudah dirantai dan tergembok.