Di Kabupaten Rejang Lebong, malam Lebaran ditandai dengan tradisi "Ratéb". Ratéb adalah tradisi saling bertamu antara tetangga dan kerabat di malam Lebaran.
Rumah-rumah dihiasi dengan lampu-lampu hias yang indah, dan hidangan lezat disajikan untuk tamu-tamu yang datang.
Tradisi Ratéb memperkuat hubungan sosial di masyarakat dan memupuk rasa persaudaraan yang kuat.
BACA JUGA:12 Sunnah Nabi untuk Pasangan Suami Istri di Bulan Ramadhan
4. Kabupaten Kepahiang
Di Kabupaten Kepahiang, tradisi yang paling menonjol adalah "Taséb". Taséb adalah tradisi berkumpulnya keluarga besar untuk melakukan kegiatan bersama di malam Lebaran.
Mulai dari memasak bersama hingga bermain permainan tradisional, Taséb menjadi waktu yang sangat dinantikan oleh masyarakat Kepahiang untuk merayakan kebersamaan dan kegembiraan.
5. Kabupaten Mukomuko
Di Kabupaten Mukomuko, malam Lebaran diwarnai oleh tradisi "Tasirah". Tasirah adalah tradisi berkumpulnya masyarakat di masjid atau lapangan terbuka untuk melaksanakan salat tarawih dan salat Idul Fitri bersama-sama.
Setelah salat, masyarakat saling memaafkan dan bermaaf-maafan sebagai bagian dari tradisi Tasirah.
BACA JUGA:Perhatikan! Ini 6 Dampak Kecanduan Game Online, Salahsatunya Membuat Depresi
6. Kabupaten Lebong
Di Kabupaten Lebong, malam Lebaran dirayakan dengan tradisi "Bagos". Bagos adalah tradisi membagikan makanan dan hewan qurban kepada yang membutuhkan di masyarakat.
Setiap keluarga berusaha untuk berbagi keberkahan dengan sesama sebagai bagian dari tradisi Bagos.
Mengikuti tradisi adat dan budaya daerah memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Penguatan Identitas: Memahami dan mengikuti tradisi adat dan budaya daerah dapat membantu seseorang merasa lebih terhubung dengan akar budaya dan identitas mereka.