KORANRB.ID - Kehadiran Arab Saudi dalam kontes kecantikan Miss Universe 2024 telah menciptakan gelombang kehebohan di masyarakat.
Ini merupakan kali pertama dalam sejarah bahwa Arab Saudi ikut serta dalam ajang tersebut, menciptakan respons campuran dari publik.
Tak sedikit komentar pro dan kontra bermunculan dalam sepekan terakhir terkait keikutsertaan Arab Saudi dalam ajang ini.
Hal ini lantaran Arab Saudi selama ini dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi hukum-hukum Islam, yang tentunya bertolak belakang dengan nilai-nilai yang akan ditampilkan dalam ajang tersebut nantinya.
BACA JUGA:Bulan Ini, KPU Kembali Rekrut PPK, PPS, dan KPPS, Simak Cara Daftarnya!
Meski begitu, dukungan pun tak sedikit yang disampaikan untuk pemerintah Arab Saudi.
Hal ini dikarenakan dengan keikutsertaan Arab Saudi di ajang ini, merupakan sebuah dobrakan awal untuk kemajuan negara dalam kerjasama multilateral kedepannya.
Disisi lain, kontes kecantikan Miss Universe bukanlah ajang yang dapat diikuti sembarangan oleh siapa pun.
Peserta yang dikirim oleh setiap negara harus memenuhi kriteria tertentu dan menjalani serangkaian pengujian yang ketat.
BACA JUGA:DTPHP Provinsi Bengkulu Gelar Rapat Antar Leading Sector Pertanian, Bahas Ini
Selalu ada elemen-elemen baru yang dihadirkan dalam kontes ini, yang sering kali mencerminkan isu-isu sosial dan global yang sedang berkembang.
Salah satu sorotan utama dari keikutsertaan Arab Saudi dalam Miss Universe 2024 adalah kehadiran Rumy Al-Qahtani, seorang perempuan berusia 27 tahun asal Riyadh.
Rumy menjadi perwakilan resmi Arab Saudi dalam kontes yang diadakan di Meksiko tersebut.
Sebagai kontestan pertama dari Arab Saudi, profil Rumy menyimpan beberapa fakta menarik yang patut diketahui:
BACA JUGA:Tahapan Pilkada Resmi Dimulai, KPU Daerah Diminta Mulai Fokus, Ini Penjelasan KPU Provinsi Bengkulu