Sementara kita tepikan dulu Israel. Jalan menuju Olimpiade Paris 2024 yang akan dilalui Timnas masih panjang dan berliku.
BACA JUGA:Kepsek Korban Laka Maut di Seluma, Sempat Jadi Imam Masjid dan Meninggal Saat Menuju Masjid
Terdekat, Timnas setidaknya wajib lolos dahulu dalam putaran grup A piala Asia U-23 mulai 15 April 2024 pekan depan.
Tak mudah, 3 negara kuat sudah menunggu. Ada Australia, Jordania dan tuan rumah Qatar.
Lolos sebagai juara grup ataupun runner up, macan asia Korea Selatan ataupun Jepang dari grup B diprediksi sudah menunggu di Perempat Final.
Sejak lama, baik Korea Selatan ataupun Jepang adalah raksasa sepakbola asia yang seperti mustahil ditundukkan. Timnas berpeluang lolos, jika melangkah ke semifinal.
Jika pun kalah, masih ada peluang lolos lewat jalur play off menghadapi peringkat keempat piala Afrika U-23, yang sudah direbut Guinea.
BACA JUGA:40 ASN Rebut 6 Kursi Jabatan Eselon II Pemprov Bengkulu
Jika lolos ke Olimpiade, artinya Timnas kembali akan mengulangi sejarah. Timnas sempat mengukir tinta emas lolos ke Olimpiade 1956.
Ketika itu tim Garuda mendapat tiket ke Olimpiade Melbourne Australia karena ada pemboikotan dari Taiwan.
Di bawah juru taktik, Anton Pogacnik menjalankan TC panjang di negara - negara Eropa Timur, seperti Rusia, Yugoslavia, Jerman Timur, dan Cekoslovakia.
Di putaran final, Timnas kembali melaju ke Perempat Final tanpa bertanding. Ini setelah Vietnam Selatan yang menjadi rival Indonesia kala itu memutuskan mundur.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kecelakaan Beruntun di Seluma, Kepala Sekolah Meninggal Dunia, Ini Kronologisnya
Alhasil, Timnas berhadapan dengan Uni Soviet yang kemudian menjadi juara Olimpiade.
Saat itu, Uni Soviet merupakan salah satu negara kuat sepakbola di dunia. Patut diingat di era tersebut, ketentuan kelompok umur maksimal berusia 23 tahun juga belum diberlakukan.
Artinya, tim yang berlaga di olimpiade adalah kekuatan sebenarnya negara-negara peserta olimpiade saat ini.