Oleh : Rohidin Mersyah
KORANRB.ID - Setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan salama sebulan penuh, akhirnya 1 Syawal 1445 H tiba.
Umat Islam di seluruh penjuru dunia bersama-sama menyambut Idul Fitri dengan suka cita.
Tak henti-hentinya mengumandangkan alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil.
Alunan takbir dikumandangkan dan ditanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT.
BACA JUGA:Salat Id di Masjid Raya, Gubernur Ajak Masyarakat Teruskan Nilai Ibadah Berkualitas
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu dan Kapolda Pantau Pos Terpadu di Malam Takbiran
Kalimat tasbih ditujukan untuk menyucikan diri kepada Allah dan segenap yang berhubungan dengan-Nya.
Tidak lupa kalimat tahmid sebagai puji syukur juga ditujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruh manusia.
Sementara tahlil dilantunkan untuk memperkokoh keimanan bahwa Dia-lah Dzat yang Maha Esa dan Maha Kuasa.
Esensi perayaan hari Idul Fitri sebagai sebuah keberhasilan setelah menjalankan ibadah puasa sebulan selama Ramadan dengan menahan haus dan lapar, mengendalikan hawa nafsu, melatih kepedulian terhadap sesama dan kepada mereka yang membutuhkan.
BACA JUGA:Usai Idul Fitri, Sampah di Kota Bengkulu Diprediksi meningkat, Gubernur: Semua Pihak Harus Berperan
Puncaknya adalah perayaan Idul Fitri yang juga sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah karena telah menyelesaikan ibadah puasa di bulan Ramadan sebagai ibadah istimewa.
Makna Fitri yang Suci