Rp11,6 Miliar Dana Oplah Diduga Disunat, Poktan: Fee 20 Persen Sudah Disetor

KORANRB.ID - Diduga oknum di tubuh Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperkan) Kabupaten Lebong meminta fee 20 persen dari tiap 123 proyek Optimasi Lahan (Oplah) Non Rawa 2025 senilai Rp11,6 miliar. Berikut Laporan Khusus (Lapsus) minggu ini. 

Diketahui, dana Rp11,6 miliar yang diperuntukan rehabilitas lahan tersebut. Diketahui disalurkan langsung kerekening tiap P3A, Poktan dan Gapoktan pada 123 desa/kelurahan yang ada di 12 kecamatan.

Adapun jumlah paket Oplah yang disalurkan ke tiap P3A, Poktan dan Gapoktan tersebut bervaritif. Untuk paket terbesar, disalurkan ke P3A Air Sejahtra, Desa Talang Liak I Kecamatan Bingin Kuning Rp386 juta.

Untuk dana Oplah paket terkecil, disalurkan ke ke Poktan Rawa Makmur, Desa ketenong II Kecamatan Pinang Belapis sebesar Rp32,2 juta.Namun hampir menyeluruh, menerima Rp100 juta.

BACA JUGA:Waspada Titik Longsor di Ulu Manna-Pagar Alam

BACA JUGA:Syamsurachman Pimpin Golkar Bengkulu, Gubernur Ajak Sinergi Bantu Rakyat

Berdasarkan hitungan apabila dana pada 123 P3A, Poktan dan Gapoktan tersebut diseragamkan menjadi Rp100 juta. Kemudian tiap kelompok menyerahlan fee 20 persen. Maka, dana yang ditelan oknum tersebut sebesar Rp2,4 miliar.

Dugaan fee 20 persen tiap dana Oplah pada tiap P3A, Poktan dan Gapoktan tersebut dibeberkan oleh hampir seluruh kelompok tani itu sendiri.

Dana yang disalurkan Kementerian Pertanian. 

"20 persen itu memang ada. Duit (Paket Oplah, red) memang masuk kerekening kelompok (P3A, Poktan, Gapoktan, red). 

Uang itu sudah cair, separohnya dijemput, separoh diantar ke Kabid (Diduga oknum Kabid Diperkan Lebong, red)," beber BU salah satu P3A penerima paket Oplah. Selain itu, pengakuan mengejutkan juga disampaikam salah satu Poktan Oplah, BN. Dimana, ia membenerkan adanya permintaan fee 20 persen.

"Iya ada (fee 20 persen, red). Besar nian mereka minta oleh kabid (Diduga oknum Disperkan Lebong, red)," sampai BN.

BACA JUGA:Syamsurachman Pimpin Golkar Bengkulu, Gubernur Ajak Sinergi Bantu Rakyat

BACA JUGA:Potensi Penambahan Tersangka Dugaan Korupsi Penjualan Aset di Pasar Panorama, Kasi Intelijen: Tidak Menutup Ke