Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

Tradisi Ngelawang Barong Bangkung di Bali, Ritual Sakral Penolak Bala yang Tetap Lestari

NGELAWANG BARONG BAKUNG--Foto:Ig/n21patris

KORANRB.ID - Di tengah perkembangan zaman dan modernisasi yang terus bergulir, masyarakat Bali tetap menjaga berbagai tradisi leluhur yang syarat makna. 

Salah satu ritual unik yang hingga kini masih dilestarikan adalah ngelawang barong bangkung, sebuah tradisi sakral penolak bala yang biasanya digelar saat Galungan, Kuningan atau ketika desa adat yang perlu mengusir gangguan niskala.

Istilah ngelawang berasal dari kata lawang yang berarti “pintu”, ngelawang secara harfiah dimaknai sebagai aktivitas “berkeliling dari pintu ke pintu”. 

Dalam konteks ritual, ngelawang adalah tradisi mengarak barong dari satu rumah ke rumah lainnya atau dari satu banjar ke banjar lain, sebagai simbol pembersihan wilayah dan perlindungan dari mara bahaya.

BACA JUGA:Batombe, Tradisi Berbalas Pantun di ranah Minangkabau

Tradisi ini diyakini mampu menetralkan kekuatan negatif, mendatangkan keberkahan sekaligus memperkuat hubungan sosial antarwarga.

Kenapa Menggunakan Barong Bangkung? Di Bali dikenal berbagai jenis barong, mulai dari barong ket, barong macan, barong landung hingga barong bangkung.

Barong Bangkung merupakan barong yang berbentuk menyerupai babi (bangkung). Sosoknya sederhana, namun menyimpan nilai simbolis kuat. Yakni bangkang atau babi dilambangkan sebagai penjaga bumi.

Babi juga digambarkan mampu menyerap kekuatan-kekuatan negative dan sering digunakan dalam tradisi penyucian desa atau banjar.

BACA JUGA:Ternyata Gajah Bisa Mendengar Melalui Kaki, Simak Fakta Uniknya!

Karena itulah, ngelawang menggunakan barong bangkung lebih umum dilakukan di kalangan anak-anak dan remaja banjar, sebagai bentuk pengabdian sekaligus pewarisan budaya.

 

Rangkaian Ritual Ngelawang Barong Bangkung

1. Persiapan Barong dan Penari

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan