Masdilan Mulai Rusak Tak Dimanfaatkan

Reporter: Abdilatul Fatwa |

Editor: Ade Haryanto |

Minggu , 28 Sep 2025 - 22:55

SEPI: Tampak depan bangunan Masdilan di PTM Lebong, kemarin-- ABDI/RB

"Kalau mereka bilang tidak sesuai dengan rencana awal. Saya tentu tidak sepakat, karena Masdilan sendiri merupakan arti dari Makan Asik Ditengah Jalan," tepis Irwan.

Lebih lanjut, Irwan menerangkan, anggaran pembangunan sendiri mencapai angka satu miliar lebih.

"Yang dimana, hingga saat ini uang proyek pembangunan belum dibayarkan pada kontraktor pelaksana, kalau tidak salah total anggaran Rp1,2 miliar," ungkap Irwan

Lebih lanjut, terkait kondisi bangunan Masdilan yang saat ini telah ada bagian yang rusak sendiri.

Ia berpendapat, hal itu dikarenakan adanya pengerusakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Kondisi rusak sendiri, itu dirusak atau memang tidak?, Jadi seperti itu," tandas Irwan.

masdilan mulai rusak tak dimanfaatkan                            lebong, koranrb.id – kondisi ruang publik makan asik dan santai di tengah jalan (masdilan) di kabupaten lebong memprihatinkan.
proyek yang menelan anggaran rp1,5 dari dau 2024 tersebut, saat ini mengalami beberapa kerusakan dan tidak termanfaatkan.
tentu melihat kondisi tersebut, tampak sangat berbeda dengan tujuan awal peruntukan pembangunannya. 
"itu proyek mubazir.
baca juga:rp6,1 miliar bangun jalan, azhari: tingkatkan geliat ekonomi
pembangunan masdilan ini, jadi bukti bahwa pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah tanpa perencanaan matang dan azas manfaat yang tepat," tegas tokoh pemuda lebong, anjar wahyu, minggu, 28 september 2025.
anjar mengatakan, dengan mengedepankan asas manfaat, pemerintah dapat mencegah terjadinya proyek-proyek infrastruktur yang tidak berfungsi karena tidak sesuai kebutuhan.
lanjutnya, asas manfaat memastikan bahwa setiap anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan infrastruktur memberikan nilai dan keuntungan yang maksimal, sesuai dengan prinsip efisiensi dan akuntabilitas penggunaan dana publik.
"tentu, sejauh ini pembangunan masdilan ini minim asaz manfaat sepertia apa yang diharapkan pemetintah daerah," ujar anjar.
baca juga:dapat 75 kuota haji 2026, lansia jadi prioritas
sebelumnya, kritik keras juga disampaikan, ketua komisi ii dprd lebong, m. gunadi mursalin. dimana, ia terang-terangan menyebut masdilan melenceng jauh dari konsep awal. 
“tidak ada fasilitas penunjang, tidak ada aktivitas ekonomi, bahkan aset lama dirusak demi proyek ini. jelas ini gagal total,” tegasnya.
sejak awal, masdilan digadang sebagai ruang publik yang mendukung umkm, meniru konsep pujasera yang hidup di malam hari dan pada momentum tertentu. 
namun kenyataannya, lokasi tersebut hanya menyisakan dua payung besar ala masjid nabawi, kursi semen, lampu penerangan, kolam kecil, dan sedikit taman. 
baca juga:diduga puluhan miliar pendapatan pdam bocor, kejari lebong mulai panggil saksi
tanpa meja, kursi, atau fasilitas dasar lainnya, area itu tampak kosong dan tidak berfungsi.
lebih fatal lagi, pembangunan masdilan berdiri di atas bangunan pasar tradisional modern (ptm) muara aman. 
alih-alih menambah fasilitas, proyek ini justru merusak aset lama dan menimbulkan tumpang tindih fungsi lahan.
“bangunan ini sama sekali tidak sesuai rencana. bukannya bermanfaat, malah merugikan masyarakat,” kritik gunadi.
baca juga:perkuat keamanan, kantor opd harus dipasang cctv
dprd menilai proyek ini sebagai tamparan keras bagi pemkab lebong.
gunadi menegaskan, perencanaan pembangunan harus berbasis manfaat, sesuai rpjmd, dan bukan sekadar fisik bangunan. 
ia juga mendesak audit menyeluruh agar kebocoran anggaran seperti proyek masdilan tidak terulang.
"segera audit proyek masdilan ini," pinta gunadi.
baca juga:dorong desa mentiring jadi destinasi wisata bahari unggulan kaur
sementara itu, mantan kabid cipta karya (ck) dinas pekerjaan umum perumahan rakyat - perhubungan (pupr-hub) kabupeten lebong, mast irwan st yang kini menjabat staf di dinas tersebut.
saat ia menjabad kabid ck, irwan membantah pembangunan masdilan tidak sesuai rencana awal pembangunan.
karena masdilan sendiri diartikan, makan asik di tengah jalan yang memang ditujukan sebagai sarana pusat jajanan dari sore hingga malam. 
sehingga, atas hasil pembangunan yang saat ini berlokasi di didepan ptm lebong tentu sudah sesuai hasil.
baca juga:bupati gusril teken mou pembangunan jalan padang guci-muara enim 
"kalau mereka bilang tidak sesuai dengan rencana awal. saya tentu tidak sepakat, karena masdilan sendiri merupakan arti dari makan asik ditengah jalan," tepis irwan.
lebih lanjut, irwan menerangkan, anggaran pembangunan sendiri mencapai angka satu miliar lebih.
"yang dimana, hingga saat ini uang proyek pembangunan belum dibayarkan pada kontraktor pelaksana, kalau tidak salah total anggaran rp1,2 miliar," ungkap irwan
lebih lanjut, terkait kondisi bangunan masdilan yang saat ini telah ada bagian yang rusak sendiri.
baca juga:tpg triwulan iii untuk guru di kabupaten kaur masih tahapan validasi 
ia berpendapat, hal itu dikarenakan adanya pengerusakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"kondisi rusak sendiri, itu dirusak atau memang tidak?, jadi seperti itu," tandas irwan.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Senin 29 September 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan