Populasi Murai Batu Hutan Lebong Nyaris Punah, Ini Penyebabnya
LANGKA : Keberadaan murai baru batu asli hutan sudah semakin sulit ditemukan. (Foto: Muharista Delda/koranrb.id)--
BACA JUGA:Baliho Mulai Bertebaran, Sapuan Diprediksi Maju di Pilgub Bengkulu?
Walaupun dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, murai batu sempat masuk dalam daftar satwa dilindungi.
Namun direvisi melalui Peraturan Menteri LHK Nomor P.92/MENLHK/SEKJEN/KUM.1/8/2018 tentang perubahan atas Permen LHK Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, murai batu akhirnya dikeluarkan dari status dilindungi.
Dengan status yang tidak masuk satwa dilindungi, otomatis Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu sekalipun tidak punya data yang lengkap mengenai populasi burung kicau berekor panjang itu di habitatnya.
Perlu diketahui, murai batu Lebong sendiri masuk ke dalam habitat murai batu endemik Bengkulu.
BACA JUGA:2.021 Warga Bengkulu Suspek DBD Hingga April 2024, Terbanyak Ada di Daerah Ini
Untuk habitatnya sendiri terbagi ke dalam kelompok habitat murai batu Bengkulu Utara, habitat murai batu Bengkulu Selatan dan habitat murai batu Rejang Lebong.
Di bagian Bengkulu Utara terdapat habitat Mukomuko, Kerinci Sebelat, Ipuh, Gunung Selan dan Napal Putih.
Murai batu habitat Bengkulu Utara biasanya berpostur sedang hingga besar dengan ekor yang cenderung panjang.
Untuk murai batu habitat Bengkulu Selatan menyebar di Pagar Banyu, Pino, Ulu Talo, Kaur dengan postur tubuh sedang serta panjang ekor yang sedang atau medium.
BACA JUGA:PDI-P Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah Bengkulu
Sedangkan murai batu habitat Rejang Lebong tersebar di daerah hutan lindung kawasan Lebong dan Kepahiang.
Cirinya, berpostur tubuh cenderung pendek atau bogel dengan ekor yang lumayan panjang.
Para kicau mania Bengkulu sendiri lebih banyak yang mengidolakan murai batu Lebong karena cenderung berkarakter lebih tenang dibandingkan murai baru habitat Bengkulu Selatan yang berkarakter agresif.
Mungkin sikap agresifnya yang tidak berlebihan itu dipengaruhi habitatnya yang berada di wilayah pegunungan sehingga tidak begitu sering bertemu lawan sejenis.