Populasi Murai Batu Hutan Lebong Nyaris Punah, Ini Penyebabnya

LANGKA : Keberadaan murai baru batu asli hutan sudah semakin sulit ditemukan. (Foto: Muharista Delda/koranrb.id)--

KORANRB.ID - Jenis murai batu Lebong mungkin tidak begitu familiar di telinga para penghobi burung kicau di kancah nasional. 

Namun murai batu habitat hutan Lebong sempat ikut meramaikan serta menaikkan nama murai batu endemik Provinsi Bengkulu. 

Sayangnya untuk saat ini, sudah sangat sulit menemukan murai batu liar di sepanjang hutan Lebong.

Kalaupun ada, habitat murai batu Lebong sudah berada di ujung wilayah Bengkulu, bahkan sudah masuk perbatasan Provinsi Jambi.

BACA JUGA:Info Penting! Jadwal dan 8 Ketentuan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri

Perburuan liar yang dilakukan masyarakat secara besar-besaran semakin mempercepat kepunahan murai batu di Lebong.

Hal itu tidak lepas dari sikap fanatisme penghobi burung kicau yang sangat mengagungkan kerja murai batu hutan saat dilombakan. 

Baik mental maupun variasi kicauan burung murai batu asli hutan, dinilai jauh lebih baik dibandingkan burung dari hasil tangkaran. 

Tak heran di berbagai perlombaan, sering sekali ditemukan burung murai batu yang menoreh prestasi adalah burung dari hasil tangkapan muda hutan. 

BACA JUGA:Baliho Mulai Bertebaran, Sapuan Diprediksi Maju di Pilgub Bengkulu?

Alhasil dengan berbagai keistimewaan yang dimiliki, harga jual bakalan murai batu hasil tangkapan hutan cukup tinggi.

Bahkan melebihi harga bakalan murai baru hasil dari penangkaran. 

Apalagi jika murai batu hasil tangkapan hutan itu berhasil dijinakkan sehingga berprestasi di perlombaan, harga yang ditawarkan pastinya sudah di luar akal dan nalar.

Aktivitas perburuan liar menjadi semakin tidak terkendali karena diperparah dengan status murai batu yang tidak masuk daftar satwa dilindungi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan