Dinkes Kaur Kembali Terima 250 Vial Vaksin Anti Rabies

TERIMA: Bagian farmasi Dinkes Kaur terima tambahan stok vaksin anti rabies.--RUSMAN AFRIZAL/RB

BACA JUGA:Pendaftaran Magang ke Jepang Tahap II Dibuka Hari ini, Ini Persyaratannya

Beruntung dalam 40 kasus ini tidak ada yang sampai merenggut korban jiwa. 

Hanya saja untuk stok vaksin, sampai dengan saat juga terus berkurang karena satu kali penyuntikan vaksin anti rabies itu harus dilakukan secara 3 tahap.

"Untuk vaksin stok terus berkurang, kita akan ajukan lagi," ungkap Benni.

Atas kejadian ini, Benni mengimbau agar masyarakat yang mempunyai hewan peliharaan seperti anjing dan kucing agar lebih memberikan perhatian lagi. 

BACA JUGA:Pembayaran TPP Juni dan Juli, Tunggu SE Sekda

Karena rata-rata kasus GHPR terjadi karena gigitan hewan peliharaan.

"Untuk yang punya hewan peliharaan di jaga, jangan di lepasliarkan," imbaunya.

Sementara itu,  di tahun 2023 ada sebanyak 75 orang terkena GHPR. 

Jumlah ini cukup banyak, paling banyak kasus diakibatkan oleh hewan peliharaan sendiri seperti anjing dan kucing. 

BACA JUGA:Perbaikan Infrastruktur Rusak di Kabupaten Ini Akibat Bencana Alam Butuh Rp47 Miliar

Pantauan 2023 hampir dari 50 persen kejadian ini terjadi di Kecamatan Tanjung Kemuning dan Kecamatan Kaur Tengah yang masih memegang kasus GHPR tertinggi se-Kabupaten Kaur. 

Bahkan, dua Kecamatan tersebut mendapat julukan Rabies Center, karena setiap tahunnya pasti ada kasus GHPR di dua kecamatan tersebut. 

Banyaknya warga yang hobi berburu dan memelihara  anjing masih menjadi faktor utama tingginya kasus GHPR di dua kecamatan tersebut.

Beruntung meskipun kasus GHPR yang terjadi cukup tinggi tidak ada yang sampai menyebabkan kematian. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan