Sampah: Masalah, Solusi dan Gebrakan Pemimpin Baru!
PENULIS: Syaiful Anwar.AB. Purnatugas Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Bengkulu, saat ini Dosen Unihaz Bengkulu. --Foto: Dokumen.Koranrb.Id
Bank sampah dibentuk, dengan perangkat operasi dan manajemen melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) untuk wilayah beberapa kelurahan/desa.
Tahap pertama pendirin Bank Sampah dengan cara selektif, tidak semua kelurahan.
Apakah Bank Sampah terbentuk dengan begitu saja? Tentu tidak! Mereka melakukan sosialisasi dan pelatihan terhadap orang-orang yang mau menjadi pengelola Bank Sampah.
Para pengelola Bank Sampah, sosialisasi dan menjelaskan cara kerja Bank Sampah.
Masyarakat diberi tahu bahwa mereka harus memisahkan sampak organic dan non organic. Sampah nonorganic yang diterima seperti kertas, kardus, besi/logam, plastic, botol plastic, dan kaca.
Tugas mereka memilahnya, lalu sampah diserahkan ke petugas Bank Sampah untuk ditimbang serta diberi tanda bukti penerimaan sampah.
Sementara sampah organisk seperti sisa-sisa makanan, sisa sayuran dan seterusnya.
Setelah itu, petugas Bank Sampah mulai memproses sampah organic dan nonorganic. Sampah-sampah itu, ada yang diproses penghancuran, seperti kertas dan kardus dijadikan bubur kertas, ada yang dibuat benda-benda kerajinan yang berguna, ada yang dikirim lebih lanjut ke pabrik untuk proses selanjutnya.
BACA JUGA:Kampus Digugat: Siapa salah? (Opini : Syaiful Anwar. AB, Purna Tugas Universitas Bengkulu)
BACA JUGA:Menata Potensi Kopi Bengkulu
Lalu, Masyarakat dapat apa? Atas pengumpulan sampah mereka di Bank Sampah? Masyarakat tentu dapat bagi hasil dari proses pengolahan sampah.
Bank sampah sudah membuat daftar konversi berapa kilo masyarakat berhasil mengumpulkan sampah, maka mereka mendapat sesuai dengan rumus yang telah dirancang oleh bank sampah.
Dari kegiatan bank sampah ada dampak penting yang terjadi. Seperti lingkungan menjadi bebas sampah. Secara ekonomis, bank sampah memberi return ke masyarakat atas akumulasi sampah yang disetor ke bank sampah.
Jadi, bank sampah mempunyai dampak ganda! Inovasi Bank sampah, sudah banyak ditiru oleh kota-kota yang ada di Indonesia.
Petanyaannya, kapan kota di Provinsi Bengkulu punya bank sampah? Kita tunggu gebrakan pemimpin baru! Salam. (**)