5 Provinsi dengan Gaji Buruh Terendah di Indonesia, Paling Rendah Ada di Sumatera
Buruh di 5 Provinsi Ini Pemilik Gaji Terendah di Indonesia --Pixabay
Infrastruktur yang kurang berkembang bisa mempengaruhi daya tarik investasi dan perkembangan bisnis.
Tingkat pendidikan dan keterampilan tenaga kerja di NTB mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang lebih tinggi.
Ketidakcukupan dalam pendidikan dan pelatihan dapat membatasi kemampuan pekerja untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih baik.
BACA JUGA:68 Atlet Bengkulu Siap Rebut Medali di 25 Cabor PON XXI Aceh-Sumut
BACA JUGA:Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Gunakan Perusahaan Swasta
Upah minimum di NTB mungkin lebih rendah dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia, yang mempengaruhi rata-rata gaji buruh di provinsi ini.
Pertumbuhan ekonomi yang relatif lambat dapat menghambat peningkatan upah. Daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak pesat seringkali menghadapi tantangan dalam meningkatkan gaji buruh.
5 . Nusa Tenggara Timur
Rata-rata gaji buruh di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih yang terendah nomor 5 di Indonesia, yakni mencapai Rp 2,3 juta perbulan.
Provinsi NTT merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan gaji buruh terendah disebabkan oleh beberapa faktor.
Seperti banyak daerah di Indonesia Timur, ekonomi NTT masih sangat bergantung pada sektor pertanian.
BACA JUGA:Modal 11 Kursi Parlemen, Calon Walikota dan Wakil Walikota Dedy-Agi Daftar Hari Kedua
BACA JUGA:Dewan Minta Eksekutif Percepat Serapan Anggaran Kegiatan Pembangunan
Pekerjaan di sektor ini, yang meliputi pertanian dan perkebunan, umumnya memiliki upah yang rendah dibandingkan dengan sektor industri atau jasa.
Infrastruktur yang kurang memadai di NTT dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan investasi.