5 Provinsi dengan Gaji Buruh Terendah di Indonesia, Paling Rendah Ada di Sumatera
Buruh di 5 Provinsi Ini Pemilik Gaji Terendah di Indonesia --Pixabay
Keterbatasan dalam transportasi, energi, dan fasilitas lainnya mengurangi daya tarik bagi investor dan pengusaha yang mungkin dapat menciptakan lapangan kerja dengan gaji lebih tinggi.
Ekonomi NTT belum sepenuhnya terdiversifikasi ke sektor-sektor yang menawarkan upah lebih tinggi.
Kurangnya sektor industri atau teknologi yang berkembang membatasi kesempatan kerja dengan gaji yang lebih baik.
BACA JUGA:Jangan Percaya Janji Calo Bisa Lulus Tes CPNS, Seleksi Murni Kemampuan Peserta
BACA JUGA:Lanal Bengkulu Gagalkan Penyelundupan 3.500 BBL
Tingkat pendidikan dan keterampilan tenaga kerja di NTT sering kali tidak memenuhi kebutuhan pasar kerja yang lebih tinggi.
Pendidikan dan pelatihan yang terbatas dapat mempengaruhi kemampuan pekerja untuk memperoleh pekerjaan dengan gaji lebih tinggi.
Upah minimum di NTT mungkin lebih rendah dibandingkan dengan daerah-daerah yang lebih maju. Kebijakan upah minimum ini mempengaruhi gaji yang diterima oleh buruh di provinsi ini.
Pertumbuhan ekonomi yang lambat di NTT berkontribusi pada rendahnya upah. Daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang terbatas biasanya mengalami kesulitan dalam meningkatkan gaji buruh secara signifikan.