Minim Kejahatan dan Cinta Produk Lokal, Inilah 7 Fakta Tentang Kota Seoul
Negara Korea Selatan merupakan salah satu yang terkenal di dengan budaya K-pop nya. Namun ada beberapa catatan menarik tentang ibukota Korea Selatan Seoul. --Pixabay
4.Iklim yang nyaman.
Iklim subtropis yang mendukung membuat toko tidak memerlukan kanopi seperti di Indonesia karena tidak ada kanopi, tampilan dan display toko tampil lebih menawan. Selain itu, area parkir di sebuah bawah tanah. Sehingga meski populasi mobil banyak, nyaris tidak ada mobil terparkir di depan ruko seenaknya.
BACA JUGA:Unicorn Laut! Berikut 6 Fakta Unik Paus Bertanduk Narwhal
BACA JUGA:Pagi Ini, Menteri Sosial RI Datang ke Bengkulu, Ini Lokasi Kunker Bersama Wamensos
5.Pedagang kaki lima.
Para pedagang kaki lima atau PKL dan para pedagang pada umumnya di kota Seoul Bisa dibilang pasif. Mereka tidak terdengar berteriak dengan jalan untuk menjajakan barang.
Tawar menawar pun hanya sedikit dilakukan mesti di pasar tradisional sekalipun. Alhasil, suasana ya bisa dibilang lebih lenggang untuk dibilang pasar tradisional.
6.Macet.
Di ibukota Korea Selatan ini kemacetan juga dijumpai. Terutama pada akses dari luar Seoul menuju dalam kota Seoul, Akan terjadi kepadatan lalu lintas pada jam sibuk pada titik titik tertentu.
Menurut warga lokal, pada tahun 2035 Seoul tidak akan lagi menjadi ibukota Korea Selatan karena beban kota sudah semakin banyak. Ibukota Korea Selatan akan terdaftar ke kota terdekat dari Seoul.
7.Bahasa dan huruf Korea dihormati.
Meski potasium sangat metropolis dan bernuansa global, warga setempat sangat menjunjung tinggi bahasa dan huruf lokal. Hampir seluruh Markah jalan menggunakan huruf Korea. Kalaupun ada yang menggunakan huruf latin, biasanya untuk merek dagang dan petunjuk jalan bagi turis.
BACA JUGA:Meski Berujung Damai, Motor Pencuri TBS di Sungai Rumbai Dibakar Warga
BACA JUGA: Ketua DPD RI: Pembangunan Bengkulu Perlu Kolaborasi Berkelanjutan
Warga setempat juga tidak terbiasa menggunakan bahasa asing ataupun istilah istilah dalam bahasa Inggris. Saat menyapa, warga setempat masih menggunakan khas mereka Annyeong Haseyo Yang berarti apa kabar.