16 Bayi dan 1 Ibu di Kabupaten Kaur Meninggal Sepanjang 2024
BERLANGSUNG: Rapat pembahasan kasus AKI oleh Dinkes Kaur bersama dokter spesialis kandungan.--RUSMANAFRIZAL/RB
"Saya sangat yakin, masalahnya masih seperti di tahun 2022 yang lalu. Pendarahan dan juga ISPA," terang Noptitin.
BACA JUGA:Alokasi Pupuk Subsidi Dinilai Tak Cukupi Kebutuhan Petani, Ini Alasannya
Padahal di tahun 2023 yang lalu Dinkes Kaur dalam upaya penanganan kasus AKI dan AKB telah membagikan 233 unit Antropometri akan dibagikan ke seluruh Puskesmas dan Posyandu.
Alat ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan ataupun pengukuran terhadap bayi yang baru lahir.
Melalui pembagian alat tersebut, diharapkan pelayanan kesehatan terutama untuk ibu dan anak akan lebih maksimal.
Mengingat selama ini, di beberapa Puskesmas dan Posyandu memamang alat Antropometri belum tersedia.
BACA JUGA:Pleno Hasil Pilgub Paling Lambat 9 Desember, Ini Penjelasannya
Namun sayangnya di tahun ini kasus kembali meningkat.
Dinkes Kaur bersama Dokter Spesialis Kandungan dan Dokter Spesialis Anak beberapa waktu yang lalu juga telah melakukan pertemuan bersama.
Untuk membahas langkah apa yang akan diambil kedepan dalam upaya melakukan penanganan terhadap kasus AKI dan AKB.
"Saya rasa jumlah kasus yang meningkat ini, kan jadi PR kita bersama.
BACA JUGA:Pilkada Mukomuko: Rekapitulasi Penghitungan Suara Tingkat Kecamatan Belum Rampung, Ini Penyebabnya
Mungkin nanti, kedepan akan lebih banyak sosialisasi terhadap ibu yang sedang mengandung untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan," pungkas Noptitin.