Bangkitkan Nostalgia dan Timbulkan Rasa Tenang, Aroma Khas Hujan Ternyata Berasal dari Sini
Petrichor?--pixabay
Yang menarik, manusia memiliki kemampuan luar biasa untuk mendeteksi geosmin, bahkan dalam konsentrasi yang sangat rendah, hingga beberapa bagian per triliun (ppt). Inilah mengapa bau hujan begitu tajam dan mudah dikenali.
BACA JUGA:Menghabiskan Waktunya di Bawah Tanah! Berikut 5 Fakta Unik Katak Hujan Hitam
BACA JUGA:Kenali 10 Tanda Hujan Akan Turun, Termasuk dari Perilaku Hewan yang Perlu Diketahui
Geosmin sendiri tidak hanya terdapat di tanah, tetapi juga ditemukan dalam air tawar dan makanan tertentu seperti bit.
Namun, saat dilepaskan oleh hujan, senyawa ini menghasilkan aroma khas yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
2. Minyak Alami di Tanah
Selain geosmin, tanah kering sering kali mengandung minyak alami yang dilepaskan oleh tumbuhan, daun, dan akar selama periode kering.
Selama musim kemarau, tanaman menghasilkan senyawa-senyawa minyak ini sebagai bagian dari proses adaptasi terhadap kekeringan.
Ketika hujan turun, minyak ini bercampur dengan air dan terlepas ke udara bersama partikel lainnya, menciptakan aroma yang khas.
Senyawa-senyawa ini, meskipun jumlahnya kecil, berkontribusi terhadap kompleksitas bau hujan yang kita rasakan.
3. Proses Aerosolisasi oleh Hujan
Ketika tetesan hujan jatuh ke tanah, mereka memerangkap gelembung udara kecil di dalam tanah. Gelembung ini naik ke permukaan, meledak, dan melepaskan aerosol yang mengandung geosmin, minyak, dan senyawa organik lainnya ke udara.
BACA JUGA:Hujan Salah Satu Fenomena Penting dalam Kehidupan Berikut Penjelasannya
Proses ini dikenal sebagai aerosolisasi, di mana partikel kecil di tanah menyebar ke atmosfer. Semakin deras hujan, semakin banyak aerosol yang dilepaskan, sehingga aroma hujan menjadi lebih kuat.
4. Interaksi dengan Lingkungan