Diduga Akibat Aktivitas PGE, APH Didesak Usut Penyebab Longsor Bukit Belerang
irektur Yayasan NAL Kabupaten Lebong, Devi Gunawan,--fiki/rb
Jika PT. PGE tidak juga memberi perhatian lebih kepada para petani yang terdampak longsor 2016, Devi mengancam akan mendatangi PT. PGE sebagai langkah awal untuk membela hak-hak petani.
“Kami dari pihak Yayasan NAL akan turun segera ke PGE untuk mewakili masyarakat mempertanyakan kondisi ini. Perkara ganti rugi Rp5 juta. Ganti rugi apa Rp5 juta?, yang terdampak ini tanam tumbuh, lahan pertanian masyarkat,” tutupnya.
Meski ada dugaan yang menyebutkan, penyebab longsor Bukit Belerang 2016 akibat aktifitas PT. PGE Hulu Lais.
BACA JUGA:Pemkab Siapkan Penyambutan Bupati dan Wabup Lebong Terpilih
BACA JUGA:17 Desa di Rejang Lebong Raih Dana Desa Fantastis Lebih dari Rp 1 Miliar
Pihak PT. PGE Hulu Lais dalam klarifikasi yang dikirimkan ke email Redaksi Harian Rakyat Bengkulu, membantah jika longsor itu disebabkan oleh aktifitas PT. PGE.
Klarfikasi itu bernarasi sebagai berikut.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) memberikan klarifikasi terhadap 2 pemberitaan media Harian Rakyat Bengkulu. Yakni “Diduga Akibat Aktivitas Proyek PGE; Tragedi Longsor Bukit Belerang 2016, Menyisakan Pilu Belum Terselesaikan”.
Lalu “NAL Minta PGE Lebong Tanggung Jawab atas Dampak Longsor 2016”.
BACA JUGA:Ketua DPRD: Ini Tahun Revolisioner, HUT ke-21 Kabupaten Kepahiang
BACA JUGA:17 Desa di Rejang Lebong Raih Dana Desa Fantastis Lebih dari Rp 1 Miliar
PT PGE melalui Salmon Atmaja Tarigan selaku Sr. Officer I General Support PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Proyek Hululais menyampaikan Pada 28 April 2016, terjadi bencana alam longsor yang menerjang Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Hululais Bengkulu yang menyebabkan tertimbunnya lokasi Cluster A Project Hululais.
Longsoran berasal dari Bukit Beriti Besar/Gedong Hululais yang berjarak sekitar 2,5 km dari lokasi Cluster A.
“Bahwa menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), longsor murni terjadi karena faktor alam, bukan lantaran aktivitas pengeboran,” katanya.
Menurut Hasil Riset Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral longsor tersebut diawali dengan banjir bandang yang diakibatkan oleh bendungan alam yang ada di hulu sungai jebol akibat kawasan hulu sungai dilanda hujan deras yang berlangsung berhari-hari.