BPBD Mukomuko Susun Dokumen Risiko Bencana
Kalak BPBD Mukomuko, Ruri Irwandi--
MUKOMUKO, KORANRB.ID – Ditargetkan awal tahun 2024 Pemkab Mukomuko telah memiliki dokumen kajian risiko bencana. Di dalam dokumen tersebut menggambarkan potensi bencana, risiko yang akan dihadapi, serta rencana tanggap darurat ketika terjadi bencana.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi ST, MT mengatakan dokumen kajian risiko bencana dan rencana penanggulangan, berguna untuk meminimalisir kerugian materi serta korban jiwa bila terjadi bencana.
BACA JUGA: Sengketa PT DDP, Dugaan Fasilitasi Hakim Hingga Lahan di Luar HGU
‘’Penyusunan dokumen sudah dimulai sejak akhir November, diupayakan rampung di awal tahun 2024. Dokumen kajian risiko bencana ini wajib dimiliki setiap daerah. Sehingga nantinya daerah akan mampu menganalisis dampak yang timbul dari kejadian bencana alam,’’ ungkapnya.
Diakaui Ruri, selama ini Kabupaten Mukomuko belum memiliki dokumen kajian risiko bencana yang lengkap. Sehingga bencana yang terjadi lamban diketahui. Selain itu, ketika terjadi bencana, terkadang masih banyak kekurangan dalam penanggulangan.
BACA JUGA: Jembatan Menggiring Tidak Diperbaiki, BPJN Bungkam
"Fungsi dokumen kajian risiko bencana tersebut salah satunya merangkum dan menyusun program-program mitigasi dan antisipasi potensi dan kejadian yang disebabkan bencana. Dokumen tersebut tidak hanya diperlukan oleh BPBD, namun beberapa OPD teknis lainnya,’’ jelas Ruri.
Dokumen kajian bencana yang dihasilkan nantinya akan lebih detail mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, hingga dusun. Dengan harapan potensi bencana dapat diprediksi dari awal.
Kemudian juga dokumen kajian risiko bencana akan menjadi salah satu referensi bagi Pemkab Mukomuko ketika mengambil keputusan untuk membangun berbagai infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat.
BACA JUGA: Tim Auditor Kejati Periksa Pihak Ketiga Kasus RSUD
"Lebih baik kita antisipasi sejak awal. Sebab bencana tidak dapat dihindari namun bisa diminimalir dampaknya. Apalagi Mukomuko termasuk daerah yang sangat rawan bencana alam. Mulai dari gempa bumi, banjir, tanah longsor, abrasi dan erosi. Serta daerah yang rawan kekeringan dan kebakaran karena memiliki lahan gambut,” tandasnya.(pir)