Juventus vs AS Roma: Emosional Bentrokan 2 Tim Semakin Kuat

net/rb Penyerang Juventus asal Argentina Paulo Dybala --

TURIN, KORANRB.ID– Sangat mudah menentukan sorotan di setiap duel antara Juventus dan AS Roma sejak musim lalu. Yakni, bergabungnya Paulo Dybala ke tim ibu kota setelah tujuh musim sebelumnya berkostum Juve. Musim ini sisi emosional bentrokan dua tim tersebut semakin kuat oleh tandem Dybala, Romelu Lukaku. 

Big Rom –julukan Lukaku– memiliki pengalaman buruk menghadapi Juve. Dari sepuluh pertemuan, Lukaku hanya mengecap dua kali kemenangan plus dua gol. Rekam jejak Lukaku sebagai mantan penggawa Inter, rival Juve dalam Derby d’Italia, makin menegaskan perlawanan striker pinjaman dari Chelsea tersebut.

BACA JUGA: TC Tahap Pertama di Qatar Berakhir, Agenda Berlanjut Uji Coba di Jakarta

First leg semifinal Coppa Italia musim lalu di kandang Juve, Allianz Stadium (5/4), jadi memori buruk bagi Lukaku. Top scorer sepanjang masa Belgia itu diusir keluar lapangan setelah mencetak gol penyama kedudukan 1-1 pada menit kelima injury time interval kedua (90+5’). Selebrasi Lukaku dianggap memicu amarah fans Juve sekaligus memantik ketegangan antara para pemain dari kedua tim. 

Pengalaman buruk kontra Juve turut dirasakan striker Lupi (Serigala) –julukan AS Roma– lainnya, Andrea Belotti. Dari 17 pertemuan, Belotti hanya meraih sekali kemenangan dan menelan 12 kali kekalahan. 

Khusus Belotti, rasa kesalnya kepada Juve telah terpupuk sejak 2015 hingga 2022 ketika dia berkostum Torino FC, rival sekota Juve dalam Derby della Mole. 

”Kebencian” dari skuad Serigala saat menghadapi Juve di Allianz Stadium dini hari nanti (siaran langsung beIN Sports 1/Vidio pukul 02.45 WIB) bertambah oleh allenatore Jose Mourinho. 

Rekam jejak Mourinho melawan Juve lumayan sengit. Terutama ketika dia melatih Inter Milan dan terlibat dalam lima edisi Derby d’Italia pada rentang waktu 2008–2010. 

Hasilnya, Mourinho hanya meraih dua kali kemenangan. Satu-satunya yang kerap dia banggakan di depan Juve dan Juventini adalah treble winners bersama Nerazzurri –sebutan Inter– pada musim 2009–2010. 

”Ini pekan krusial bagi kami untuk mengakhiri tahun 2023 dengan baik. Juve adalah tim tangguh dan kami akan datang ke mereka dengan motivasi tinggi demi mendapatkan hasil terbaik,” beber Lukaku seperti dilansir Roma Press. 

BACA JUGA: Liverpool FC Pemuncak Premier League: Arsenal Noda Kandang, Spurs Klaim Kelelahan

Laga kontra Nyonya Tua –julukan Juve– dijalani Lupi sebagai peringkat keenam di klasemen sementara Serie A. Rekor tandang Lorenzo Pellegrini dkk juga buruk dengan hanya menorehkan dua kali kemenangan dari delapan lawatan. 

Sebaliknya, Juve cenderung stabil. Skuad Massimiliano Allegri nyaman di posisi kedua. Statistik ketika main di Allianz Stadium juga mengesankan dengan belum sekali pun menelan kekalahan dari delapan laga, termasuk memenangi enam laga di antaranya. 

”Kami telah mengoleksi 40 poin dan melalui Natal dengan menyenangkan. Mari kita lihat berapa banyak poin yang didapat ketika menghadapi AS Roma,” tutur Allegri kepada Tuttosport.(io/c17/dns)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan