Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD 33,48 Miliar, Naik 51 Persen

DAGANG: Neraca perdagangan Indonesia pada September 2025 kembali mencatat surplus sebesar USD 4,34 miliar. IST/RB--

KORANRB.ID - Kementerian Perdagangan melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2025 kembali mencatat surplus sebesar USD 4,34 miliar. 

Capaian ini memperpanjang tren surplus selama 65 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan, surplus kumulatif periode Januari–September 2025 mencapai USD 33,48 miliar, naik 51 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 22,18 miliar. 

“Dalam situasi dinamika perdagangan global, kita mampu menunjukkan kinerja yang baik. Surplus kita naik USD 11,30 miliar dari USD 22,18 miliar pada Januari—September 2024 menjadi USD 33,48 miliar pada Januari—September 2025,” ujar Mendag Budi Santoso.

BACA JUGA:Courtois Ungkap Faktor yang Bikin Madrid Keok Atas Liverpool

BACA JUGA:XLSMART Perluas Jaringan dan Tambah 305 BTS di Bengkulu

Surplus tersebut terutama ditopang oleh neraca nonmigas yang mencapai USD 47,20 miliar, dengan defisit migas sebesar USD 13,71 miliar. 

Beberapa negara mitra utama penyumbang surplus nonmigas adalah Amerika Serikat sebesar USD 15,70 miliar, India USD 10,52 miliar, dan Filipina USD 6,45 miliar.

Kinerja ekspor nasional juga tumbuh positif. Pada September 2025, ekspor Indonesia tercatat USD 24,68 miliar, naik 11,41 persen dibanding September 2024 (year on year/YoY), meskipun turun 1,14 persen dibanding Agustus 2025 (month to month/MoM). Kenaikan tahunan ini didorong ekspor nonmigas yang tumbuh 12,79 persen, sementara ekspor migas turun 13,61 persen.

Secara kumulatif, total ekspor Januari–September 2025 mencapai USD 209,80 miliar atau naik 8,14 persen dibanding periode sama tahun lalu. Ekspor nonmigas tumbuh 9,57 persen menjadi USD 199,77 miliar. 

BACA JUGA:Dalami Kasus Bedah Rumah Lebong, Polda Bengkulu Geledah 7 Lokasi

BACA JUGA:Pastikan Gaji PPPK Segera Cair, Walikota Bengkulu Dedy: Anggaran Sudah Tersedia

“Tiga komoditas nonmigas utama dengan pertumbuhan ekspor tertinggi, yakni kakao dan olahannya naik 68,75 persen, aluminium naik 68,22 persen, serta berbagai produk kimia naik 51,08 persen,” ungkap Mendag Budi.

Sektor industri pengolahan masih mendominasi ekspor dengan kontribusi 80 persen, diikuti pertambangan dan lainnya 12,74 persen, migas 4,78 persen, dan pertanian 2,48 persen. Ekspor pertanian tumbuh tertinggi 34,33 persen, sementara industri pengolahan naik 17,02 persen. Sebaliknya, ekspor pertambangan turun 23,70 persen dan migas turun 14,09 persen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan