Indonesia Dorong Reformasi Pariwisata Global di UN Tourism 2025
GLOBAL: Ekspor industri farmasi dan kosmetik Indonesia terus meningkat sepanjang 2025. IST/RB--
KORANRB.ID – Menteri Pariwisata Indonesia Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan posisi Indonesia dalam Majelis Umum UN Tourism 2025 di Riyadh, Arab Saudi, 9–10 November 2025. Indonesia menegaskan pentingnya reformasi pariwisata global yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis teknologi.
Dalam forum yang diikuti delegasi dari 148 negara itu, Menpar Widi menyatakan Indonesia mendorong keberagaman aktivitas berkelanjutan dalam seluruh program kerja UN Tourism 2026–2027. Keyword *UN Tourism 2025* disampaikan secara alami dalam tiga paragraf awal untuk menguatkan konteks pemberitaan online.
“Indonesia mengajukan sejumlah inisiatif terukur dan aksi-aksi berkelanjutan untuk memberdayakan Jaringan Desa Wisata Terbaik di dunia. Caranya adalah dengan menyediakan bantuan teknis dan sejumlah platform promosi untuk memastikan potensi kolektif mereka meningkat,” ujar Menpar Widi.
Indonesia juga mendorong kerja sama lebih erat dengan anggota afiliasi UN Tourism untuk memperkuat kapasitas dan inovasi global. Menpar Widi menegaskan Indonesia siap menjadi mitra aktif menciptakan pariwisata yang tangguh pascapandemi.
BACA JUGA:Realisasikan Kawasan Industri Pulau Baai, Pemprov Bengkulu Segera Review RTRW
BACA JUGA:Ekspor Industri Farmasi dan Kosmetik Indonesia Meningkat Tajam 2025
Majelis Umum UN Tourism 2025 digelar usai pertemuan Dewan Eksekutif ke-124 pada 8 November dan dilanjutkan sidang ke-125 pada 11 November 2025.
Pertemuan Executive Council ke-124 dan 125 diikuti 34 dari 35 negara anggota. Agenda membahas tren pariwisata global, implementasi General Programme of Work, dan laporan keuangan organisasi. Dewan juga menyetujui pembentukan Interinstitutional Working Group on Tourism and Climate Action dengan Brasil sebagai ketua, serta Antigua dan Barbuda dan Maladewa sebagai wakil ketua.
Delegasi Indonesia yang dipimpin Menpar Widi menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi dengan UN Tourism.
“Indonesia percaya bahwa tata kelola UN Tourism harus terus memperhatikan efisiensi, transparansi, dan keberlanjutan, agar setiap kontribusi negara anggota benar-benar memberi manfaat nyata,” kata Menpar Widi.
BACA JUGA:SMAN 3 Bengkulu Selatan Gelar Aneka Lomba Bulan Bahasa dan Hari Pahlawan
BACA JUGA:Paripurna HUT Bengkulu, Surat Usulan Pergantian Ketua Dewan Berpeluang Dibacakan
Dalam sidang ke-125, Brasil terpilih sebagai ketua Dewan Eksekutif, sementara Slovenia dan Tiongkok menjadi wakil ketua. Dewan juga merekomendasikan negara anggota untuk mengadopsi Riyadh Declaration on the Future of Tourism.
Majelis Umum ke-26 sekaligus peringatan 50 tahun UN Tourism menghadirkan sekitar 90 menteri, 70 duta besar, dan 1.400 delegasi. Agenda utama meliputi laporan kinerja UN Tourism, pengangkatan sekretaris jenderal baru, laporan kantor regional, serta pemilihan anggota World Committee on Tourism Ethics.