Indonesia–UNIDO Perkuat Kerja Sama Industri Hijau 2026–2030
KERJA SAMA: Kementerian Perindustrian memperkuat kerja sama Indonesia–UNIDO. IST/RB--
KORANRB.ID - Kementerian Perindustrian memperkuat kerja sama Indonesia–UNIDO melalui finalisasi Indonesia–UNIDO Programme for Country Partnership (IUPCP) 2026–2030.
Program ini menjadi bagian diplomasi industri Indonesia dan ditujukan untuk mendorong pembangunan industri hijau serta pencapaian Sustainable Development Goals.
Kerja sama Indonesia–UNIDO sebelumnya berjalan melalui Indonesia–UNIDO Country Programme (IUCP) 2021–2025.
Selama periode itu, kolaborasi kedua pihak menghasilkan peningkatan daya saing industri, adopsi teknologi hijau, efisiensi produksi, dan penguatan standar industri berkelanjutan.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menegaskan bahwa kerja sama Indonesia–UNIDO menjadi fondasi penting pembangunan industri nasional.
BACA JUGA:Pelatihan Fotografi Smartphone Santri Aceh Besar Dorong Ekonomi Kreatif
BACA JUGA:Mendag Dorong Pelaku Usaha Manfaatkan Perjanjian Dagang Peru–Tunisia
“Indonesia sedang mempercepat transformasi industri hijau sebagai jalur utama menuju Net Zero Emissions 2060, bahkan untuk NZE sektor manufaktur dipercepat menjadi 2050 untuk dan memastikan daya saing industri di pasar global rendah karbon. Program seperti Global Eco Industrial Parks Programme (GEIPP) dan Global Greenchem Innovation and Network Programme (GGINP) telah memberikan dampak nyata bagi sektor industri dalam periode 2021–2025,” ujarnya dalam pertemuan bilateral dengan UNIDO di Riyadh, Arab Saudi, Senin (24/11).
Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh pimpinan tinggi UNIDO, termasuk Mr. Ciyong Zou selaku Deputy to the Director General & Managing Director, Directorate of Technical Cooperation and Sustainable Industrial Development, serta diikuti Mr. Francesco Azzena dari UNIDO Regional Bureau for Asia & Pacific.
Kemenperin mencatat lima kawasan industri telah menjadi proyek percontohan penerapan eco-industrial park melalui GEIPP fase kedua. Kawasan tersebut adalah Batamindo, MM2100, KIIC Karawang, Kawasan Industri Medan, dan Deltamas. Langkah ini diharapkan mempercepat implementasi kawasan industri hijau secara nasional.
BACA JUGA:Senjata Tradisional Toraja yang Penuh Sejarah dan Ketajaman! Berikut 4 Fakta Menarik Labok Penai
BACA JUGA:Warisan Budaya Gorontalo yang Penuh Kearifan Lokal! Berikut 3 Fakta Menarik Lohidu
Wamen Faisol menyampaikan bahwa cakupan kerja sama akan diperluas dari sisi teknis dan skala dukungan. “Finalisasi Program 2026–2030 akan memperkuat dukungan teknis UNIDO di Indonesia, tidak hanya dalam integrasi standardisasi, sertifikasi, dan penguatan ekosistem industri hijau, tetapi juga dalam memperkuat hilirisasi, rantai suplai global, transformasi digital, pengembangan kapasitas SDM, serta pengembangan kewilayahan secara menyeluruh,” jelasnya.
Kemenperin juga mendorong pembentukan Eco-Industrial Park (EIP) Center di Pusat Industri Digital 4.0 sebagai pusat keunggulan dan inkubasi transformasi kawasan industri berwawasan lingkungan.