Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

Manajemen PT ABS Klaim Konflik Dimulai Masyarakat, Sebut Karyawan Tidak Dipersenjatai Senjata Api

Manager PT Agro Bengkulu Selatan Suribakti Damanik menjelaskan persoalan konflik agraria di hadapan Stafsus Ketua DPD RI Brigjen Pol Esmed Eryadi dan Kapolsek Kota Manna Iptu Erik Fahreza.--RIO/RB

KORANRB.ID - Beberapa hari pascakejadian penembakan petani Pino Raya, manajemen PT ABS akhirnya buka suara. Bahkan pihak PT ABS mengklaim kejadian diawali oleh masyarakat petani.

Manager PT ABS Suribakti Damanik menceritakan peristiwa di lahan PT ABS. Saat itu dirinya hadir di tengah-tengah lahan PT ABS dan berhadapan langsung dengan masyarakat. Saat itu pihak PT sedang perbaikan jalan lebih kurang 7 kilometer menggunakan alat berat. Jalan tersebut digunakan untuk mengeluarkan buah TBS menggunakan kendaraan mobil.

Namun ditengah operasi tersebut, Pihak PT ABS sebutnya mendapat hadangan dari masyarakat yang mengaku sebagai petani Pino Raya. Sampai akhirnya terjadi peristiwa berdarah.

"Kejadian itu bermula dari mereka warga (petani), ingin mengeluarkan alat itu (alat berat) secara paksa. Warga menarik saya dan menyerang saya," ungkapnya.

BACA JUGA:Bentuk Timsus Penembakan 5 Petani, Gubernur Helmi Total Bantu Rakyat

BACA JUGA:Pemkab Seluma Pangkas Anggaran TPP PNS hingga 30 Persen

Bahkan menurutnya salah satu karyawan PT ABS yang membidangi asisten keamanan dan juga merangkap sebagai humas PT ABS, Riki juga menjadi korban serangan masyarakat.

Terkait soal senjata api yang digunakan salah satu karyawannya tersebut, Suribakti membantah kalau karyawan PT ABS dibekali senjata api.

"Tidak ada, tidak ada satpam dipersenjatai tidak ada," ungkapnya.

Sementara lahan yang di sengketakan oleh masyarakat itu lanjut Suribakti adalah lahan yang sudah di HGU kan oleh PT. Total lahan yang sudah di HGU kan 444 hektare.

"Lahan yang disengketakan oleh masyarakat itu lahan yang sudah kita HGU kan. Dasar kita HGU itu ada, kita ganti rugi dari masyarakat," terang Suribakti didampingi manajemen lainnya.

Dengan adanya kejadian konflik dengan masyarakat ini, Suribakti memastikan tidak ada kegiatan di TKP PT ABS.

"Untuk saat ini tidak ada kegiatan," inbuhnya.

Namun sebelumnya, masyarakat petani Pino Raya mengklaim sebaliknya. Dimana kejadian konflik agraria tersebut dimulai oleh PT ABS. Pihak PT melakukan pengerusakan tanaman petani. Karena tidak terima akhirnya petani meminta alat berat perusahaan berhenti bekerja.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan