Job Fair, Bupati Arie: 90 Persen Karyawan Harus Warga Asal Bengkulu Utara
BUKA: Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata saat membuka acara Job Fair Pemda Bengkulu Utara. --Sandi/rb
ARGA MAKMUR, KORANRB.ID – Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Adinata, SE, M.AP kemarin membuka acara Job Fair yang digelar Pemda Bengkulu Utara.
Hal ini sebagai salah satu cara Pemda Bengkulu Utara untuk mengentaskan permasalahan pengangguran dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Pemda Bengkulu Utara juga merekrut beberapa perusahaan swasta yang ada di Bengkulu Utara untuk ikut dalam kegiatan Job Fair tersebut.
Bupati Arie menjelaskan jika kegiatan Job Fair ini untuk memberikan peluang kerja seluas mungkin bagi masyarakat Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Lapak Pedagang Pasar Minggu Cemari TPU Belakang Pondok
Sehingga mayarakat Bengkulu Utara yang ingin masuk ke dalam pasar kerja atau membutuhkan pekerjaan kemarin berkumpul di Aula SDN 16 Arga Makmur untuk memiliki lapangan kerja yang sesuai dengan minat dan spesifikasi kemampuannya.
“Ini upaya kita dalam rangka mengentaskan masalah pengangguran di Bengkulu Utara, ini juga berpengaruh lansgung untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Bengkulu Utara,” terangnya.
Ia juga kemarin menerangkan pada perusahaan-perusahaan swasta di Bengkulu Utara untuk ikut serta dalam pembangunanh Bengkulu Utara, terutama dalam serapan tenaga kerja.
Ia meminta perusahaan-perusahaan swasta di Bengkulu Utara menggunakan 90 persen karyawan yang merupakan warga asal Bengkulu Utara, terutama masyarakat berada di sekitar perusahaan yang membutuhkan pekerjaan.
BACA JUGA:Perikanan Bengkulu Naik Kelas, 100 Ribu Bioflok Diajukan
“Maka akan tegas soal serapan trenaga kerja tersebut dan saya akan mengecek satu persatu, tenaga kerja lokal asal Bengkulu Utara harus terserap,” terangnya.
Ia juga menilai jika saat ini kualitas sumber daya manusia di Bengkulu Utara juga semakin baik dan kualitasnya tidak kalah dengan tenaga kerja lain.
Ia jaga menilai jika ada kekurangan dari beberapoa tenaga kerja atau job yang dibutuhkan dinilainya hal tersebut sangat biasa.
“Jika memanga da kekurangan keahlian sedikit, tentunya hal tersebut bias akarena tenaga kerja juga membutuhkan pengalaman dan pelatihan yang juga menjadi beban perusahaan,” terangnya.