Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

JIAT BWS Sumatera VII Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu sebagai bentuk mendukung program ketahanan pangan nasional. --reno/rb

KORANRB.ID - Pemerintah mendukung ketahanan pangan nasional dan memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian non-teknis. Diantaranya dengan melaksanakan pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) sebagai salah satu prioritas pengelolaan sumber daya air.

Di Provinsi Bengkulu program pembangunan JIAT dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu.  "Sebagai salah satu upaya strategis dalam meningkatkan ketersediaan air bagi sektor pertanian di Provinsi Bengkulu," kata Kepala BWSS VII Bengkulu, Wiel Mushawiry Suryana, ST, MT.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masih terbatasnya infrastruktur irigasi pada kawasan sawah tadah hujan, yang selama ini sangat bergantung pada curah hujan musiman. Ketergantungan tersebut menyebabkan tingginya risiko kekurangan air terutama pada periode musim tanam padi, sehingga berdampak pada rendahnya intensitas tanam, produktivitas pertanian, serta ketahanan pangan daerah.

"Pembangunan JIAT dirancang untuk memanfaatkan potensi air tanah melalui sistem sumur dan instalasi pompa yang terintegrasi dengan jaringan distribusi air ke lahan pertanian," kata Wiel.  

BACA JUGA:Realisasi PBB Mukomuko Baru 50 Persen, Target Rp1,5 Miliar Dikejar

BACA JUGA:Wisata Kebun Teh Kabawetan Minim Fasilitas Dikritik Wisatawan Luar Provinsi

Teknologi ini diharapkan dapat menyediakan suplai air yang lebih stabil dan berkelanjutan, terutama pada wilayah dengan kondisi air permukaan yang terbatas. 

Terdapat 20 titik lokasi pembangunan JIAT yang tersebar pada beberapa kabupaten di Provinsi Bengkulu, yaitu Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, dan Kaur.

"Tujuan kegiatan ini yakni menjaga ketersediaan air di lahan pertanian sehingga kebutuhan air bagi pertanian tercukupi. Serta meningkatkan pola tanam pada pertanian di sawah tadah hujan," ungkap Wiel. 

Adapun ruang lingkup pekerjaan yakni pekerjaan konstruksi sumur, lalu pekerjaan pompa, elektrikal, dan aksesoris, pekerjaan menara air, pekerjaan sarana dan prasarana jaringan irigasi.  

BACA JUGA:Retribusi Parkir Mukomuko Capai 70 Persen dari Target Tahunan

BACA JUGA:Dana Desa Mukomuko 2026 Tertekan, Pembangunan Fisik Dipastikan Menyusut

"Dengan adanya pembangunan jaringan ini, diharapkan terjadi peningkatan indeks pertanaman (IP), pengurangan risiko gagal panen, serta tercapainya penguatan kapasitas infrastruktur sumber daya air untuk mendukung keberlanjutan produksi pangan di Provinsi Bengkulu," kata Wiel. 

Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) oleh BWS Sumatera VII mendapat dukungan banyak pihak. Diyakini program JIAT tersebut dapat menyediakan air irigasi yang stabil. "Sehingga kami dari petani bisa mengurangi ketergantungan pada curah hujan serta sangat penting untuk tanaman yang membutuhkan pasokan air teratur," kata Sugono petani Bengkulu Utara. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan