Ancaman Penembakan Anies, Ini Kata Pakar Psikolog
ANCAMAN: Calon Presiden Anies Baswedan mendapatkan ancaman penembakan saat dirinya live di Tik Tok beberapa waktu lalu.--jpnn
"Bagaimana jika peluru justru mengenai orang-orang di sekitar Anies? Sudahkah itu semua masuk dalam antisipasi pengamanan?" tuturnya mempertanyakan.
Keempat, seberapa jauh unsur perencanaan si pengancam? Reza pun mengutip kalimat pengancaman terhadap Anies begini; "Kira2 nembak kep*ala an1s hukuman nya brpa thun ya."
"Tiga dari empat unsur perencanaan sudah ada di situ. Target: Anies. Sumber daya: senjata api. Risiko: perhitungan berat hukuman," ujar Reza.
Dia menyebut hanya perlu satu unsur lagi yang belum, yaitu insentif, agar bisa sempurna disebut sebagai rencana kejahatan terencana.
"Jadi, pengancam sudah hampir lengkap kalkulasi kejahatannya," kata penyandang gelar MCrim dari University of Melbourne Australia itu.
Menurut Reza, ada dua kemungkinan motif mengapa pengancam tidak menulis insentif yang ingin dia raih, yakni emosional maupun instrumental.
"Kemungkinannya, bukan emosional. Jika emosional adalah motifnya, untuk sebuah chat singkat di medsos, yang didahulukan pelaku dalam sebuah chat tunggal adalah meluapkan isi hati," terang Reza.
BACA JUGA:Produktivitas Tebu Ditarget PTPN I Regional 4 100 Ton/Ha
Indikasi kelima, semestinya ancaman ini tidak hanya dipandang sebagai serangan ke Anies. Hal yang sama patut disikapi sebagai tantangan terhadap polisi.
"Seberapa cepat dan ajeg polisi merespons, akan menentukan kuat lemahnya deterrence effect," kata Reza.
Dia mengatakan kelambanan polisi menangkap pelaku juga akan menunjukkan betapa pengamanan terhadap capres di ruang maya masih belum optimal.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar patroli dan pengawalan berbasis siber juga harus diperkuat.
"Secara kebetulan, ini selaras dengan sorotan Anies di panggung debat terkait keamanan siber. Terlebih, kalau capres saja bisa dengan mudahnya menjadi target ancaman pembunuhan, betapa rawannya posisi masyarakat biasa," tutur Reza Indragiri.
Sementara itu, Mabes Polri buka suara atas ancaman penembakan terhadap calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan melalui media sosial. Saat ini, pelaku pengancaman penembakan itu tengah didalami.
"Sejauh ini belum ada laporannya, namun Polri telah melakukan proses pendalaman terhadap akun tersebut," ujar Karopenmas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi wartawan, Jumat (12/1).