Konversi Kompor Listrik Sasar Warga Menengah Atas

KOMPOR : Pemerintah akan kembali menjalankan program konversi elpiji dengan kompor listrik.-JPG/RB-

KORANRB.ID – Program konversi kompor listrik kembali digaungkan. Rencana itu sempat batal dan digantikan pembagian rice cooker gratis pada akhir tahun lalu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto memastikan bahwa program itu bertujuan untuk mengurangi konsumsi elpiji 3 kg bersubsidi. 

’’Kita akan bagikan 500 ribu sejenis kompor induksi untuk rumah tangga memasak. Targetnya 700 ribu unit, tapi tahun ini bisa distribusi 500 ribu, ,’’ ujarnya pada konferensi pers di Jakarta, Rabu, 17 Januari 2024.

BACA JUGA:Dua Kali Korupsi Dana Desa, Mantan Kades di RL Kembali Dijatuhi Hukuman Penjara, Segini Vonisnya

Djoko menyebutkan, program itu semestinya dimulai dari kalangan menengah ke atas, bukan kalangan miskin. Sebab, jika program itu dimulai dari masyarakat kurang mampu, maka pencapaian konversi akan tetap rendah. 

’’Kalau dimulai masyarakat miskin ya tidak mulai-mulai transisi. Angkanya akan rendah terus,’’ tutur Djoko. Pembagian kompor induksi telah diuji coba di Solo dan Bali.

BACA JUGA:Bisa Hasilkan Rp 45 Ribu/Hari dari Sampah

Djoko melanjutkan, program kompor listrik membutuhkan biaya lebih besar dari rice cooker gratis. Berdasarkan uji coba di Solo dan Bali, pembagian kompor listrik menelan biaya dari APBN sebesar Rp 2 juta per KK. Sementara, rice cooker tidak sampai Rp 1 juta.

Sementara itu, Presiden Direktur Maspion Group Alim Markus menyambut baik langkah tersebut. Maspion sendiri merupakan salah satu dari lima perusahaan yang menyatakan siap memproduksi kebutuhan kompor listrik saat pemerintah mengumumkan program tersebut pertama kali pada 2022 lalu.(**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan