Banjir Bantuan Diterima Petani Seluma
PETANI: Pemkab Seluma beserta Baznas saat memberikan bantuan terhadap korban kebakaran. IZUL/RB--
Untuk diketahui, sebelumnya rumah milik Jojon Kurniawan (35) ludes dilalap api lantaran diduga konsleting arus listrik pada Sabtu malam, 20 Januari 2024.
Menurut keterangan Pasi Intel Kodim 0425/Seluma, Lettu. Inf. Yan Wardhana. Cepatnya sambaran api menyebar lantaran rumah korban berjenis non permanen, yakni berdinding papan.
BACA JUGA:5 Bulan Sembunyi, Petani Asal PUT Diciduk, Terlibat Curat dan Curas
BACA JUGA:Petani Gagal Panen, Pengadaan Gabah Ditiadakan
Api tidak hanya membakar bangunan, namun juga melahap seluruh fasilitas dan perabotan yang ada didalamnya, meliputi Televisi, Kulkas, Lemari beserta pakaian, Kasur, Peralatan rumah tangga hingga surat berharga lainnya.
"Rumah tersebut hangus akibat diratakan api, bahkan seluruh barang didalamnya turut terbakar," ujar Yan Wardhana.
Dijelaskan Yan Wardhana, kejadian ini bermula saat korban bersama dengan istri sedang memindahkan material membangun rumah didepan rumah korban, tiba - tiba korban melihat api sudah membesar dari arah dapur yang terletak dibelakang rumah.
Melihat api kian membesar, korban sontak berteriak meminta bantuan tetangga dan kerabat disekitar untuk memadamkan api.
Api lalu dicoba padamkan oleh warga menggunakan ember dan semprotan secara manual, sebelum akhirnya mobil pemadam kebakaran (Damkar) tiba berselang 20 menit pasca kebakaran untuk memadamkan secara sempurna.
BACA JUGA:Ngeri! Petani di Rejang Lebong Temukan Jejak Harimau di Kebun
BACA JUGA:Datangi Rumah Tetangga Sambil Acungkan Parang, Petani di Kedurang Ditangkap
Akibat kejadian ini, kerugian yang ditaksir berkisar Rp30 juta. "Mobil damkar datang dan segera menyemprotkan sisa api yang masih menyala, namun sayangnya rumah dan perabotannya tidak bisa terselamatkan,"ujar Yan Wardhana.
Kades Pandan, Emilia Hayati turut membenarkan kejadian ini, dikatakannya bahwa rumah yang terbuat dari bahan papan tersebut baru saja dibeli oleh korban dan rencananya akan direnovasi, namun sayangnya saat ini sudah ludes dilalap api.
Sehingga mengharuskan korban beserta keluarga harus menginap disalahsatu rumah tetangga/kerabat sembari menunggu proses rehab.
Menurut Emilia, terlambatnya rumah tersebut dipadamkan lantaran mobil damkar tidak mampu untuk masuk gang menuju rumah korban yang sempit dan berada jauh sekitar 200 meter dari gang.