Ternyata Ini Awal Mula Kalimat Menyala Abangku dan Ilmu Padi

BACA JUGA:Hasil Ujikom 41 PPT Pemprov, Minggu Ini Diserahkan kepada KASN

"Menyala abangku" atau "manyala abangku" dapat dimaknai sebagai deskripsi untuk seseorang yang memiliki keistimewaan atau kemampuan yang mencolok yang layak mendapat pengakuan dan pujian.

Ungkapan ini sering digunakan untuk memuji teman, anggota keluarga, idola, atau bahkan pasangan.

Kalimat tersebut telah menjadi semacam kode unik untuk menyatakan pengaguman terhadap tindakan atau prestasi seseorang.

Di platform X, istilah "menyala abangku" sering digunakan sebagai tanggapan terhadap cuitan yang dianggap keren atau berani.

BACA JUGA:Ukir Sejarah Piala 2023! Ini 6 Fakta Sepakbola Yordania, Timnas Tak Pernah Menang

Contohnya, ketika seseorang mengungkapkan pendapat yang tajam atau berani, mereka sering mendapatkan balasan "menyala abangku" sebagai bentuk apresiasi.

Lebih dari sekadar pujian, frasa ini juga merupakan ekspresi dari kekaguman dan penghargaan terhadap seseorang yang terlihat istimewa atau mencolok.

Istilah ini memiliki makna serupa dengan "Kelas!" atau "Savage!", yang juga menjadi tren dalam penggunaan bahasa gaul di media sosial.

Arti dari "Ilmu Padi" adalah sebuah ungkapan yang mengandung pesan tentang pentingnya menjaga sikap rendah hati, walaupun seseorang memiliki pengetahuan atau meraih kesuksesan.

BACA JUGA:Dashboard Mobil Mulai Kusam, Begini Cara Perawatannya Agar Tidak Semakin Parah

Frasa ini sering ditemani dengan emotikon padi ???? untuk memperkuat pesan moralnya.

Dalam budaya Indonesia, padi sering dianggap sebagai lambang kerendahan hati karena semakin berisi, semakin merunduk.

Oleh karena itu, ungkapan "Tetap Ilmu Padi" mengajak seseorang untuk selalu mengingat akar dan sumber dari pengetahuan atau keberhasilan yang dimiliki, serta tetap bersikap rendah hati dan menghargai orang lain.

Konsep "Ilmu Padi" awalnya mulai digunakan oleh para pemain sepak bola di Indonesia sebagai ungkapan penghargaan atau rasa hormat kepada sesama pemain.