UMKM Asal Rejang Lebong, Sari Aren dan Lestari Kopi Pasarkan Produk ke Malaysia

AREN: Salah satu tahapan proses produksi Sari Aren di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupuh Rejang, Kabupaten Rejang Lebong.-foto: bela wilianti/koranrb.id-

BACA JUGA:Realisasi APBD Provinsi Bengkulu Tahun 2024 Telat, Ini Penyebabnya!

"Berkat dibina BI mulai tahun 2015 kita sudah ada kenaikan kapasitas produksi hingga 60 persen. Yakni, kapasitas kita 7-10 ton perbulan," tuturnya.

Produk Sari Aren sudah tersebar luas, baik di kalangan ibu rumah tangga, pabrikan seperti bakery, dan lingkup oleh-oleh di Provinsi Bengkulu.

Pemasaran di dalam negeri juga sudah dilakukan di hotel daerah seputar Kota Bengkulu dan Curup, Lubuk Linggau, Palembang, Jawa Barat dan Pekan Baru.

"Sudah bisa diterima dengan baik dan dipasarkan di daerah Provinsi Bengkulu. Seiring berkembangnya waktu, yang juga merupakan pengaruh dari Media Sosial dan Market Place, mulai dari Shopee, Tokopedia, dan lainnya," jelasnya. 

Ia juga menceritakan, alasan dirinya bersama Owner Sari Aren, Suparmanto, karena potensi gula aren cukup besar terutama di Desa Air Meles Atas, rata-rata merupakan petani aren. 

"Dari sanalah saya bersama tim tercetus untuk mengembangkan ini. Ini juga sangat menjanjikan, terutama dalam hal profit. Itu menimbulkan keuntungan yang fantastis," tuturnya.

Go Export, menjadi salah satu target yang akan diusung ke depan.

Sebab, hal tersebut menjadi peluang yang sangat bagus, karena produk aren sangat diterima sebagai pengganti gula pasir alami. 

"Salah satunya dari Asean dan Timur Tengah. Peminat gula aren ini cukup bagus," ujarnya.

Pihaknya juga sudah melakukan pengiriman pertama kepada salah satu Hotel di Malaysia.

Produk Sari Aren ini cukup digemari oleh masyarakat yang menginap di hotel tersebut. 

"Mereka ambilnya sachet, ada ribuan yang kita kirim. Karena pengiriman ke luar negeri ini ada kapasitas, untuk itu kami kolektif kan dengan teman-teman pembuat usaha lain yang ada di daerah Bengkulu," beber Embang.

Sementara itu, Owner Lestari Kopi, Supriyadi menuturkan pihaknya bekerjasama dengan Batavia Bencoolen, dengan memberikan green been atau biji kopi mentah untuk melakukan ekspor. 

"Alhamdulillah, di triwulan sebelumnya produk Lestari Kopi ini mencapai 12 ton. Berkat BI, pengembangannya sungguh luar biasa. Pembeli-pembelinya antusias, bahkan  mendatangi tempat pembuatan Lestari Kopi," katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan