Sebelum Pacar Dibunuh, Ayah dan Anak Sering Cekcok
Di rumah inilah Feri, pria beristri ditikam yang akhirnya tewas. --aris/rb
KORANRB.ID - Kasus penganiayaan yang berujung tewasnya Feri, 40 tahun, warga Desa Kesambe Lama, Kecamatan Curup Timur, menyimpan kisah mendalam. Ternyata tanda-tanda bakal terjadi hal besar sudah muncul sejak jauh hari, namun tak disadari oleh korban.
Sejak sebulan terakhir pelaku, Sa, 50 tahun, warga Kelurahan Banyumas, Kecamatan Curup Tengah sering bertengkar dengan anaknya, Helen, 38 tahun. Keributan selalu terjadi di kediaman Helen di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang.
“Pemicu keributan karena Sa tidak suka anaknya (Helen, red) menjalin hubungan asmara dengan korban, informasi yang saya dengar seperti itu,” ujar Kepala Dusun I, Desa Air Meles Atas, Aprioni.
Kebetulan sebulan terakhir, Santi, 45 tahun, saudari Helen menumpang tinggal di rumah Helen. Sedangkan Sa sering datang ke rumah Helen di waktu pagi dan selalu berujung bertengkar mulut.
BACA JUGA: Kuli Serabutan Betungan Kota Bengkulu Ditangkap Bawa Sabu
BACA JUGA: Kejati Bengkulu Terima SPDP Dugaan Korupsi Perkim Lebong
Helen sendiri, lanjut Aprioni, statusnya masih punya suami sah yang kebetulan 9 bulan terakhir tidak lagi serumah. Suami Helen pulang ke rumah orang tuanya karena mengidap stroke.
“Sampailah terjadi peristiwa penikaman yang berujung meninggalnya korban, saya selaku kepala dusun baru tahu setelah warga memberi tahu menyebut ada penemuan mayat di tepi jalan,” terang Aprioni.
Sementara Kepala Desa Kesambe Lama, Darwantoni menyebut, korban merupakan tipe pria pekerja keras. Sehari-harinya bekerja sebagai buruh bangunan.
Statusnya masih beristri, walaupun dalam waktu 3 bulan ini tidak lagi serumah dengan istrinya. Laporannya sudah bercerai secara agama dan tinggal menunggu proses perceraian secara hukum.
BACA JUGA:Triwulan Ketiga, Damkar Kota Bengkulu Tangani Puluhan Kasus Penyelamatan Setiap Bulan
BACA JUGA:Jumat Malam Bengkulu Bergoyang! Pentas Narasi Vol. 2 Sajikan Pesta Musik Terbesar 2025
“Kami juga terkejut mendengar kematiannyq yang tragis karena korban ini dalam kesehariannya berkelakuan baik dan ramah dengan tetangga,” tutur Darwantoni.
Dikonfirmasi, Kapolres Rejang Lebong. AKBP. Florentus Situngkir, S.IK melalui Kasat Reskrim, Iptu. Reno Wijaya mengaku masih mengejar keberadaan Sa. Namun diyakini Sa masih berada di seputaran wilayah Rejang Lebong.