Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

Unik, Budaya Perdukunan Indonesia yang Mendunia

PERDUKUNAN: Praktik perdukunan sebenarnya merupakan bagian dari sistem kepercayaan lokal yang telah hidup selama ratusan tahun.--Foto AI/JERI YASPRIANTO/RB

KORANRB.ID - Budaya perdukunan di Indonesia memiliki posisi yang sangat khas dalam lanskap kebudayaan Nusantara. 

Meski dipandang berbeda oleh masyarakat modern, praktik perdukunan sebenarnya merupakan bagian dari sistem kepercayaan lokal yang telah hidup selama ratusan tahun. 

Di mata peneliti budaya dan antropolog, fenomena ini dipandang sebagai warisan tradisi yang menggambarkan hubungan manusia Indonesia dengan alam, roh leluhur dan kekuatan spiritual. 

Beberapa aspek bahkan menarik perhatian dunia karena keunikannya, baik dari sisi ritual, simbol maupun posisi sosial sang dukun di masyarakat.

BACA JUGA:Swiss Negara Maju Tanpa Ibu Kota Resmi, Terbentuk dari Gabungan Kanton-Kanton

Salah satu hal yang membuat praktik perdukunan Indonesia mendunia adalah keragaman bentuknya. Indonesia bukan hanya satu budaya, melainkan ratusan etnis dengan sistem kepercayaan unik. 

Di Jawa, dikenal figur dukun atau paranormal yang berperan sebagai perantara dunia fisik dan non-fisik. Di Bali ada balian, di Kalimantan ada dayak belian, sementara di Sumatera terdapat dukun patah tulang serta pawang untuk hujan atau hewan. 

Masing-masing memiliki fungsi sosial berbeda mulai dari penyembuh tradisional, mediator spiritual, hingga penjaga tradisi lokal. 

Keragaman ini membuat peneliti luar negeri tertarik karena setiap wilayah memiliki pendekatan magis dan ritual yang tidak sama. Selain keragaman bentuk, ritual dalam perdukunan Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri. 

BACA JUGA:Sedang Temani Anak Beli Donat, Pencuri Handphone Wartawan Diringkus Polsek Ratu Agung

Banyak ritual yang melibatkan unsur-unsur tradisi seperti mantera berbahasa kuno, tarian, musik ritual hingga penggunaan sesajen. Contohnya, beberapa ritual Jawa masih memanfaatkan tembang atau kidung tertentu yang diwariskan secara turun-temurun. 

Sementara pada tradisi Dayak Borneo, ritual penyembuhan sering dilakukan melalui tarian sakral yang bertujuan mengundang roh penjaga. Unsur-unsur artistik ini kerap membuat ritual perdukunan menjadi topik penelitian antropologi, etnomusikologi, dan seni pertunjukan.

Hal unik lainnya adalah posisi sosial seorang dukun dalam masyarakat tradisional. Di banyak desa, dukun dianggap memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki orang biasa, baik mengenai herbal, teknik pijat tradisional, filosofi lokal maupun simbol-simbol spiritual. 

Mereka sering menjadi tempat masyarakat bertanya mengenai kesehatan, keberuntungan hingga penyelesaian masalah sehari-hari. Di beberapa daerah, dukun berperan seperti psikolog tradisional yang memberikan nasihat kehidupan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan